Kisah Titi Wati, Perempuan dengan Berat Badan 350 Kilogram Asal Kalimantan

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 11 Januari 2019 | 15:57 WIB
Titi Wati. (Fatturahman/Banjarmasinpost.co.id)

Nationalgeographic.co.id - Kasus obesitas kembali menarik perhatian warga Indonesia. Kali ini tentang Titi Wati, wanita asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang memiliki bobot tubuh hingga 350 kilogram.

Dilansir dari Suar.id, Titi mengatakan bahwa dulu tubuhnya tidak seperti sekarang. Namun, akibat pola makan yang tidak terkontrol, berat badannya melonjak hingga ratusan kilogram.

Perempuan berusia 36 tahun ini mengaku hanya mengonsumsi nasi dua kali sehari, tapi banyak mengemil. "Saya makan nasi sehari cuma dua kali, tapi ngemil dan minum esnya banyak," papar Titi.

Baca Juga : Upaya Atasi Kekurangan Gizi dengan Memanfaatkan Panganan Lokal

Setiap hari, Titi makan gorengan, bakso dan minum es. Akibatnya, dalam waktu enam tahun, berat badan perempuan ini mencapai 350 kilogram. Ia pun tidak dapat menjalankan aktivitas normal akibat obesitas.

Sehari-hari, Titi hanya berbaring di tempat tidurnya. Bahkan, aktivitas mandi pun dilakukan di atas kasur.

Titi sudah berusaha untuk menurunkan berat badannya, termasuk dengan meminum obat herbal. Namun, cara itu belum berhasil.

Melihat kondisi Titi, Dinas Kesehatan setempat membantu perempuan tersebut agar dapat dioperasi untuk menurunkan berat badannya. Semua dana operasi juga akan ditanggung oleh mereka.

Dilansir dari Tribunnews.com, hari ini (Jumat, 11/1), Titi sudah dibawah ke Rumah Sakit Sylvanus Palangkaraya. Selama proses evakuasi, pintu dan jendela rumahnya di Jalan G Obos XXV Gang Bima, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terpaksa dijebol agar ia bisa keluar. Ditandu oleh 20 anggota relawan dan anggota pemadam kebakaran Titi berhasil evakuasi dalam waktu satu jam.

Rencananya, operasi pemotongan lambung atau pengecilan lambung akan ditangani oleh belasan dokter ahli yang didatangkan dari Bali dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga : Selfitis, Perilaku Kecanduan Selfie yang Termasuk Gangguan Mental

Titi mengatakan, dia sudah siap dioperasi. Keluarganya juga memberikan dukungan dan berharap ia bisa kembali beraktivitas.

"Saya siap dioperasi, surat pernyataan juga sudah ditandatangani. Saya sudah siap lahir dan batin untuk ikut operasi yang akan dilakukan dokter.

"Saya minta doanya kepada semua, agar selama menjalani operasi diberikan kekuatan dan kesabaran hingga bisa pulih," pungkas Titi dikutip dari TribunLampung.com.