Tetap Kurus Meskipun Banyak Makan? Ini Penjelasan Ilmiah Di Baliknya

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 28 Januari 2019 | 11:46 WIB
Ilustrasi. (VladimirFLoyd/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Kita semua pasti memiliki teman yang sering makan banyak, tetapi badannya tetap langsing. Menurut para peneliti, itu berkaitan dengan yang tertanam pada DNA manusia.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS Genetics, menemukan 'susunan genetika' dalam studi terbesar terkait kekurusan dan obesitas parah pada manusia.

Penemuan mereka menyoroti beberapa varian genetik yang berkaitan dengan obesitas dan tingkat 'kekurusan sehat' yang dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang mudah untuk tetap langsing meski makan berlebihan.

Dengan kata lain, masalah kegemukan tidak hanya disebabkan oleh pola makan, tapi juga gen.

Baca Juga : Sering Konsumsi Makanan yang Digoreng Tingkatkan Risiko Kematian Dini

"Penelitian ini, untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa orang-orang bisa tetap kurus karena mereka memiliki jumlah gen penyebab kegemukan yang lebih sedikit, bukan karena mereka memiliki gaya hidup yang lebih superior," papar Profesor Sadaf Farooqi, pemimpin studi.

"Sangat mudah untuk menghakimi atau memprotes orang-orang obesitas, padahal sains menunjukkan bahwa yang yang terjadi lebih kompleks. Mengontrol berat badan tidak semudah yang dibayangkan," tambahnya.

Hasil ini didapat setelah para peneliti dari University of Cambridge menguji DNA dari 14 ribu orang. Sebanyak 1.622 merupakan orang-orang kurus, 1.985 obesitas, dan 10.433 partisipan merupakan orang-orang dengan berat badan normal. 

Setelah mengidentifikasi gen yang berkaitan dengan orang-orang kurus, para peneliti kemudian membuat skor risiko gen tersebut untuk setiap partisipan.

"Seperti yang sudah diduga, kami menemukan fakta bahwa mereka yang obesitas memiliki risiko genetika yang lebih tinggi dibanding orang-orang dengan berat badan normal. Artinya, mereka rentan terhadap kenaikan berat badan," tutur Dr Ines Barosso, peneliti dari Wellcome Sanger Institute.

"Tubuh mereka dipenuhi dengan gen penyebab obesitas," imbuhnya. 

Baca Juga : Menu Sarapan Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan Anda

Masih belum jelas mengapa varian genetika ini dapat memengaruhi berat badan, meski beberapa studi sebelumnya mengaitkannya dengan metabolisme. 

Para peneliti berharap, penelitian mereka ini dapat membantu mendapatkan pemahaman mengenai epidemi obesitas dan menyempurnakan beberapa strategi penurunan berat badan yang baru. baru dan dapat membantu mereka yang mengalami kegemukan," pungkas Farooqi.