FOTO: Kegelisahan Warga Kulit Putih Amerika

By Rahmad Azhar Hutomo, Sabtu, 9 Februari 2019 | 08:00 WIB
The Sanctuary di Hazleton merupakan pusat komunitas serba guna yang mengadakan acara untuk umum secara gratis di sebuah bangunan bekas gereja, dulunya merupakan tempat bagi paroki Slovakia berusia seratus tahun. Dengan pengalaman 16 tahun di ring gulat, Jason Dougherty mengenakan bandana bendera AS, (Gillian Laub)

Nationalgeographic.co.id - The Sanctuary di Hazleton merupakan pusat komunitas serba guna yang mengadakan acara untuk umum secara gratis di sebuah bangunan bekas gereja–dulunya merupakan tempat bagi paroki Slovakia berusia seratus tahun.

Dengan pengalaman 16 tahun di ring gulat, Jason Dougherty tampil mengenakan bandana bendera AS.

Baca Juga : 95 Kerangka Warga Kulit Hitam Korban Kerja Paksa Ditemukan di Texas

Pada 2044, warga kulit putih non-Hispanik akan menyumbang kurang dari 50 persen populasi Amerika Serikat. Perubahan demografi yang menyebar ke seluruh penjuru Amerika ini menyulut kegelisahan di antara sebagian warga kulit putih, yang melihat budaya.

Hazleton merupakan satu lagi bekas kota tambang batu bara yang mengalami kemunduran sampai ada gelombang kedatangan orang Latin. Pada tahun 2000, penduduk Hazleton yang sejumlah 23.399 jiwa terdiri dari 95 persen kulit putih non-Hispanik dan kurang dari 5 persen Latin.

Pada tahun 2016, orang Latin menjadi mayoritas, sebesar 52 persen dari populasi, sementara komposisi orang kulit putih menurun banyak hingga 44 persen.

Baca Juga : 5 Mutasi Gen Teraneh yang Terjadi pada Manusia

Pergeseran yang mencengangkan itu merupakan perwujudan ekstrim dari perubahan demografi negara ini.

Biro Sensus AS telah memperkirakan bahwa warga kulit putih non-Hispanik akan membentuk kurang dari 50 persen populasi pada tahun 2044, suatu perubahan yang hampir pasti akan membentuk ulang hubungan antarras di Amerika serta status warga kulit putih AS.