Nationalgeographic.co.id - Bekerja memang memiliki berbagai tuntutan yang dapat berdampak pada tingkat stres seseorang. Atasan yang cenderung tidak peduli terhadap bawahannya, hingga lingkungan kerja yang tidak nyaman, keduanya memiliki peran tersendiri.
Jiemi Ardian, seorang praktisi kesehatan mental, seperti dikutip dari Kompas.com mengungkapkan bahwa semua orang memiliki potensi terhadap kondisi tertekan, dan hal ini bergantung pada kondisi lingkungan sosial dan tingkat ketahanan stresnya.
Masih menurut Jiemi, pada dasarnya semua pekerjaan memungkinkan untuk menciptakan kondisi stres—ringan maupun berat. Pekerjaan yang tidak sejalan dengan minat seseorang juga akan meningkatkan stres.
Baca Juga : Jangan Salah, Stres Juga Bisa Memberikan Manfaat, Berikut Contohnya
Terlepas dari hal di atas, beberapa profesi yang dilakukan dengan adanya minat dari karyawan pun tetap dapat memunculkan stres dalam pelaksanaannya. Terutama karena kemampuan dalam ketahanan stres yang tidak berimbang dengan tingkat tekanan. Berikut ini adalah beberapa profesi tersebut.
Kedua profesi ini selalu bersentuhan dengan keamanan dan kejahatan. Untuk menjaga keamanan, tentara dan polisi bahkan seringkali membahayakan diri mereka sendiri.
"Tentara dan polisi kan setiap hari berhadapan dengan kejahatan. Reskrim setiap haru berhadapan dengan pembunuhan, Itu sangat stresful," ucap Jiemi.
Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan relawan terkait
Beberapa waktu belakangan, Indonesia mengalami beberapa bencana alam yang merenggut banyak korban. Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan relawan pun menjadi salah satu profesi yang tidak pernah berhenti bekerja untuk mencari orang-orang yang belum ditemukan. Mereka bekerja berlomba dengan waktu.
Ketika mencari korban dan menemukan korban, para pekerja ini tentu mengalami imbas terhadap emosi kesedihan dan berpengaruh terhadap mental mereka. Bahkan tuntutan banyak orang agar mereka dapat bekerja cepat dalam menemukan korban selamat pun menjadi beban besar yang harus mereka bawa.
Pekerja media dan pekerja kreatif