Belasan Ribu Warga Indonesia Diserang Rabies dan Demam Berdarah

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 15 Februari 2019 | 08:00 WIB
Petugas menyemprotkan obat pembasmi nyamuk demam berdarah di Purwokerto beberapa bulang yang lalu. M (Alex Pangestu)

Nationalgeographic.co.id - Indonesia sedang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies dan demam berdarah. Dilansir dari Kompas.com, belasan ribu warga Indonesia sudah terserang kedua penyakit tersebut. 

Laporan terbaru menunjukkan bahwa kasus rabies kembali merebak di Nusa Tenggara Barat. "Data terbaru ada 619 orang yang terserang rabies. Yang meninggal ada enam," kata Anung Sugihantono, Direktur Pencegahan dan Penyakit Kementerian Kesehatan, dikutip dari Kompas.com. 

Baca Juga : Ani Yudhoyono Idap Kanker Darah, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Menurut data Kementerian Kesehatan, populasi anjing di NTB mencapai 5.900 ekor, sekitar 3.100 di antaranya merupakan anjing rumahan. 

Pihak Kemenkes mengatakan bahwa mereka terus berusaha untuk memberantas rabies yang membahayakan nyawa banyak orang ini. Salah satunya dengan pemberian vaksin. 

"Orang maupun anjingnya harus divaksin," ungkap Anung. 

Baca Juga : Tanpa Disadari, Ada Ratusan Spesies Bakteri yang Hidup di Usus Manusia

Selain rabies, bahaya demam berdarah juga mengancam. Hingga Senin (11/2/2019), ada sekitar 19.003 orang yang terjangkit DBD dan 188 di antaranya meninggal. Dari 34 provinsi, jumlah penderita DBD terbanyak adalah di Jawa Timur.

Selama ini, demam berdarah ditanggulangi dengan cara fogging, tapi ternyata itu belum efektif. Anung mengatakan, yang harus dilakukan adalah memperbaiki lingkungan sehingga nyamuk tidak dapat berkembang.