Selama 22 Tahun, Pria Ini Lestarikan Budaya Mongolia Melalui Topeng

By Nathania Kinanti, Kamis, 28 Februari 2019 | 10:30 WIB
Ganna membuat 108 topeng dalam kurun waktu 10 tahun. (June Soh/ via VOA)

Nationalgeographic.co.id - Melestarikan budaya bisa dilakukan melalui berbagai macam cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Gankhuyag Natsag.

Pria yang akrab disebut Ganna ini merupakan seorang pembuat topeng yang lahir di Ulaanbaatar, Mongolia. Itu bermula di tahun 1930 ketika Soviet menindak kegiatan agama Buddha di Mongolia, di mana mereka telah merusak 800 kuil serta barang-barang yang berhubungan dengan Buddha.

Baca Juga : Proyek Fotografi 'Humanae': Memotret 4.000 Warna Kulit Manusia

Setelah peristiwa itu, Ganna bertekad untuk menjaga budayanya dengan membuat kembali topeng-topeng yang dihancurkan.

Sejak 1997, ia mulai membuat topeng-topeng Khuree Tsam, karakter yang ditampilkan dalam tarian Tsam. Sebanyak 108 topeng Khursee Tsam rampung pada 2007.

Topeng buatan Ganna terbuat dari tanah liat dan berlapis-lapis kertas basah. Pembuatan satu topeng diketahui memakan waktu selama satu bulan. Masing-masing topeng ini juga menggambarkan watak yang berbeda.

Topeng pertama dan yang menjadi favoritnya adalah topeng bernama Old White Man, karakter ini dinilai penuh dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang membantu banyak orang.

Tidak sekedar berperan sebagai pembuat topeng saja, tetapi Ganna juga menampilkan Old White Man dalam tarian tradisional. Ya, Ganna adalah pendiri sebuah kelompok penampil bernama Khan Bogd, yang sudah melakukan pertunjukan ke teater atau museum di lebih 50 negara.

Baca Juga : Foto-foto Ini Ungkap Jejak Sungai yang Pernah Mengalir di Mars

Mengutip dari VOA, Ganna berkata: "Saya ingin memperkenalkan budaya Mongolia ke segala penjuru dunia, melalui karya seni saya dan topeng saya. Itu adalah tujuan terbesar saya. Kita perlu mempertahankan budaya kita karena sangat penting."

Hingga kini, sudah banyak karya-karya Ganna yang ditempatkan di museum-museum di seluruh dunia.