Mengapa Hewan Nokturnal Dikaitkan dengan Hal yang Menyeramkan?

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 1 Maret 2019 | 10:05 WIB
Foto kelelawar terbang dengan bulan sebagai latar belakang saja sudah menciptakan kesan menyeramkan. (phittavas/Getty Images/iStockphoto)

3. Burung Hantu

Burung hantu abu-abu (Strix nebulosa). (Markus Varesvuo)

“Pada zaman Romawi Kuno dan abad pertengahan Eropa, pernah dikatakan bahwa para penyihir berubah menjadi burung hantu dan terbang pada malam hari. Jika burung hantu sedang memekik, itu adalah suatu pertanda kiamat."

Mayor juga mengatakan bahwa kematian Julius Caesar dan Kaisar Augustus diramalkan oleh suara burung hantu. Masyarakat Roma kemudian memaku mayat burung hantu di depan pintu mereka. Hal ini dilakukan karena dipercaya dapat mencegah hal-hal buruk terjadi. Keyakinan itu bahkan berlangsung pada abad ke-19 di Inggris.

4. Kucing Hitam

Kucing Hitam. (Thinkstock)

“Para kucing, terutama yang berwarna gelap seperti malam, dipercaya sebagai sahabat para penyihir selama pertengahan abad di Eropa. Beberapa orang bahkan percaya bahwa penyihir akan dilahirkan kembali sebagai seekor kucing hitam,”

5. Katak

Katak Burgett's di Kebun Binatang Atlanta. Dikenal juga dengan sebutan katak kudanil, spesies terse (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

“Katak tidak hanya dianggap sebagai makhluk yang tidak menarik karena kulit berkutil mereka, tetapi sama seperti laba-laba, tubuh mereka diketahui mengandung racun."

Tidak hanya itu, orang-orang Yunani dan Roma Kuno percaya bahwa kodok memiliki dua hati. Satu hati penuh dengan racun mematikan dan lainnya mengandung penawar racun tersebut. Hal ini kemudian membuat kodok sering digunakan dalam mantra dan ilmu sihir sejah zaman dahulu mulai dari Abad pertengahan dan setelahnya di Eropa.

“Kodok merupakan bahan umum dalam resep beberapa ramuan racun yang melibatkan ilmu hitam dan ritual setan yang ditemukan pada abad ke-17 di Prancis. Hal ini menyebabkan kodok masih memiliki reputasi yang buruk hingga saat ini.”