Riwayat Rempah sang Pembentuk Peradaban Dunia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Senin, 11 Maret 2019 | 09:55 WIB
House of Sampoerna mengoleksi beragam cengkih mulai dari Jawa, Manado, Madagaskar, dan Zanzibar. (Titik Kartitiani)

“Selain menambahkan cita rasa ke potongan daging kering dan asin atau melarutkan rasa asin ikan yang itu-itu saja, rempah juga digunakan untuk berbagai tujuan seperti memanggil Tuhan dan mengusir setan, menyembuhkan penyakit atau mengusir wabah…,”

Rempah menjadi saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa Indonesia. Keberadaan rempah sangat erat kaitannya dengan perjalanan kekuasaan, politik, dan sosial budaya bangsa Indonesia.

Bukan hanya itu, rempah juga menjadi bagian penting dalam pembentukan peradaban dunia. Pencarian kepulauan rempah juga membangkitkan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Berkat rempah pula banyak muncul nama penjelajah kampiun dan para pedagang masyhur. 

Mungkin, sebagian besar dari kita yang hidup era ini, heran mengapa di masa lalu ada banyak orang yang rela mempertaruhkan uang, tenaga bahkan nyawa demi rempah-rempah.

Namun ternyata, rempah-rempah bukanlah sekedar penyedap rasa. Masyarakat Barat memandang rempah memiliki daya tarik yang melampaui aspek kegunaannya secara kuliner.

 “Selain menambahkan cita rasa ke potongan daging kering dan asin atau  melarutkan rasa asin ikan yang itu-itu saja, rempah juga digunakan untuk berbagai tujuan seperti memanggil Tuhan dan mengusir setan, menyembuhkan penyakit atau mengusir wabah…,” tulis Jack Turner dalam bukunya yang berjudul Sejarah Rempah dari Erotisme sampai Imperialisme.

Miniatur kapal dagang yang kerap digunakan penjelajah Eropa untuk melayari samudra demi menemukan kepulauan rempah. (Mahandis Yoanata Thamrin)