Nationalgeographic.co.id - Kura-kura raksasa tempurung lunak merupakan jenis yang sudah berada dalam tahap hampir punah. Hanya ada tiga kura-kura jantan dan satu betina.
Namun kini satu-satunya betina yang tersisa bernama Xiangxiang diketahui mati tepat sehari setelah gagalnya percobaan inseminasi buatan di Tiongkok. Padahal, percobaan inseminasi buatan ini awalnya bertujuan untuk menyelamatkan spesies kura-kura raksasa tempurung lunak.
Baca Juga : Mengapa Asteroid yang Berpotensi Menabrak Bumi Begitu Sulit Dideteksi?
Pada 2008, awalnya Xiangxiang bersama dengan satu kura-kura jantan dibawa ke kebun binatang Suzhou di Tiongkok. Mereka dibawa bersama dengan harapan agar mereka dapat berkembang biak di sana.
Sebelum melakukan prosedur inseminasi buatan, kedua kura-kura juga sudah dipastikan berada dalam kondisi cukup sehat untuk mengikuti prosedur dan metode anestesi. Akan tetapi, Xiangxiang mengalami kegagalan dalam proses pemulihan setelah anestesi sehingga berada dalam perawatan darurat selama 24 jam sebelum akhirnya mati.
Baca Juga : Kerangka Hasil Ritual Pengorbanan Manusia Ditemukan di Pemakaman Berusia 3.000 Tahun
Dengan kematian Xiangxiang, maka otomatis spesies ini semakin dekat dengan kepunahan.
Meski begitu, petugas masih memelihara jaringan ovarium Xiangxiang yang diharapkan dapat berguna untuk pekerjaan potensial di masa mendatang. Nekropsi juga akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan pada Xiangxiang.