Kartini, Si Darah Biru yang Kesal Disebut Putri Bangsawan

By National Geographic Indonesia, Minggu, 21 April 2019 | 11:36 WIB
Raden Adjeng Kartini bersama suaminya. (Wikimedia Commons)

Baca Juga : Kisah Malang Hypatia, Dibunuh Karena Melakukan Penelitian Ilmiah

"Bupati, saya membayangkan pakaian putri-putri begitu gemerlapan, keindahan ketimuran yang luar biasa. Tapi anak-anak Tuan sederhana sekali," ujar orang Belanda tersebut, sebagaimana dituliskan Kartini dalam suratnya tertanggal 18 Agustus 1899 itu.

Kartini menyenangi perbincangannya dengan Stella karena gelar bangsawan jarang terselip di setiap balasan suratnya. Kartini senang mengetahui bahwa Stella menganggapnya sebagai perempuan biasa, yang sama-sama lantang dan keras menyerukan kebebasan.

"Harapan saya selalu, agar kamu senantiasa memanggil nama saya dan tetap berengkau-kamu kepada saya. Lihat sajalah, betapa baiknya saya mengikuti contohmu," kata Kartini, yang ketika itu berusia 20 tahun.