Jangan Terkecoh, Kenali Sejumlah Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

By , Jumat, 17 Mei 2019 | 13:17 WIB
Cacar monyet (monkeypox). (straitstimes.com via Tribun-Bali.com)

Cacar monyet seperti melepuh terbakar. (Fox News)

Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Jika pun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

WHO menulis bahwa penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.

Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif NCID, Profesor Leo Yee Sin. Dia mengatakan, tidak ada bukti yang mencatat bahwa infeksi cacar monyet dapat menyebar melalui penularan antar manusia saja.

Baca Juga: Fakta-fakta Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Muncul di Singapura

"Rata-rata, setiap pengidap akan menularkan infeksi pada kurang dari satu orang saja. Cacar monyet tidak mudah menular seperti flu. Rantai penularan juga dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina," tambahnya.

Kementrian Kesehatan Singapura juga menambahkan bahwa penyakit cacar ini penularannya terbatas, di mana pasien umumnya pulih setelah dua atau tiga hari.

Gejala cacar monyet

Penderita cacar monyet yang endemik di desa-desa Afrika Tengah dan Barat biasanya mengalami sejumlah gejala yang berlansung selama 14-21 hari.

Secara umum, gejala penyakit cacar monyet termasuk demam, nyeri otot (mialgia), pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, sakit kepala hebat, kekurangan energi, dan ruam pada kulit yang diikuti munculnya kerak.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau bahkan kematian.

Sebelum menunjukkan gejalanya, cacar monyet biasanya diawali dengan periode inkubasi selama 6-16 hari.

Cacar monyet bisa dicegaj, lho. (HealthReflect)