Selama Lebaran Diguyur Hujan, Riau Alami Fenomena Anomali Cuaca Ini. Berikut Penjelasan Ahli

By , Jumat, 7 Juni 2019 | 18:52 WIB
Heli Sikorsky S61 dikerahkan oleh BNPB untuk membantu pemadaman api di Provinsi Riau. Kebakaran laha (Yunaidi Joepoet)

Nationalgeographic.co.id - Provinsi Riau mengalami anomali cuaca selama Lebaran 2019. Dalam beberapa hari belakangan, wilayah Riau dilanda hujan, dalam intensitas ringan hingga deras.

Guyuran hujan juga masih terjadi hingga hari ketiga Lebaran. Sejumlah wilayah di Provinsi Riau dilaporkan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga deras, baik siang maupun malam.

Baca Juga: Warga Diterkam Harimau, BBKSDA Riau Minta Warga Tidak Ambil Kayu di Kawasan Suaka Margasatwa

Hamparan perkebunan sawit mengelilingi aliran Sungai Kampar di Provinsi Riau. Tiap tahun, pembukaan (Yunaidi Joepoet)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, kondisi alam ini disebabkan oleh Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang melanda Riau. 

"Saat ini ada fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di wilayah Indonesia bagian barat," ungkap Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2019).

Dia menjelaskan, MJO ini merupakan gugusan uap air (awan) yang artinya uap air di wilayah Riau meningkat jumlahnya, sehingga pertumbuhan awan cukup bagus.

Baca Juga: Singgah dan Mencecapi Legenda Kuliner Kopi di Tanjungbalai Riau

"MJO biasanya berlangsung selama 30-40 hari atau 1-8 fase. Fenomena ini menjalar dari barat ke timur," sebut Sanya.

Pada saat ini, sambung dia, berada pada fase 3 (wilayah indonesia bagian barat), dan tergantung dari kecepatan anginnya, bertahan berapa lama di atas wilayah Indonesia bagian Barat.

"Diprediksi aktif di fase 3 Samudera Hindia (wilayah indonesia bagian barat) hingga pertengahan dasarian II Juni 2019. Berdasarkan peta prediksi spasial anomali OLR pada awal dasarian I Juni 2019 terbentuk wilayah konvektif basah yang memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan terus meluas ke Indonesia bagian tengah dan timur hingga pertengahan dasarian II Juni 2019. Dasarian I artinya 10 hari pertama di bulan Juni," jelas Sanya.