Nationalgeographic.co.id - "Menjadi seorang pilot berada diluar jangkauan orang seperti saya dalam hal biaya. Kemudian perang datang dan membuka jalan bagi saya untuk belajar terbang."
Itulah yang dikatakan oleh Frank Dell, seorang pensiunan pilot berusia 96 tahun yang kini kembali ke kokpit pesawat maskapai British Ariways di Sidney, Australia tempat ia pernah bekerja. Selama menjadi pilot, jutaan mil telah ditempuhnya dengan beragam macam penumpang yang dilayani mulai dari orang biasa hingga anggota kerajaan.
Sudah pensiun sejak 43 tahun yang lalu, Frank memulai karier nya sebagai pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Saat Perang Dunia II, dia terbang dengan misi ke Jerman dan pesawatanya sempat ditembak jatuh pada tahun 1944.
Baca Juga: Rupanya Kata Ini yang Diucapkan Pilot Ethiopian Airlines Sebelum Jatuh
"Pada 1944, saya kehilangan seorang teman baik saya yang sekaligus menjadi navigator saya ketika pesawat kami ditembak jatuh di Munster di Sepanjang tepi barat Jerman, dekat pabrik persenjataan Krupp." ucapnya.
Beruntungnya, ia selamat dari peristiwa tersebut dan bertahan selama empat malam berjalan kaki melintasi pedesaan Eropa hingga berhasil kembali bergabung dengan sekutu. "Itu semua terjadi begitu cepat. Satu menit saya berada didalam pesawat setinggi 28.000 kaki dan di saat berikutnya saya berada di udara segar" lanjut Frank.
Ketika dibebas tugaskan dari Angkatan Udara, Frank kemudian melanjutkan kariernya dengan British European Airways selama 30 tahun dari 1946 hingga 1976. Tahun ini, dia kembali ke kokpit dengan menaiki Boeing 777 British Airways di Bandara Sidney dalam rangka merayakan ulang tahun maskapai yang ke 100.
Source | : | traveller.com.au |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR