Kisah Yanti Lidiati Merangkul dan Memberdayakan Ibu-ibu Putus Sekolah

By National Geographic Indonesia, Senin, 17 Juni 2019 | 10:36 WIB
(Dok. Pertamina)

(Dok. Pertamina)

Hasilnya, PKBM An-Nur Ibun yang tadinya belum memiliki unit produksi, sekarang sudah ada, lengkap dengan galeri yang menampung hasil karya, baik dari warga belajar atau peserta didik, maupun masyarakat sekitar. "It's Blazer Ibun" yang sudah diceritakan di atas, misalnya, bahkan berkesempatan untuk mengikuti pameran tingkat nasional dan internasional, seperti Inacraft 2018 (Jakarta), Pameran Kathu 2018 (Phuket, Thailand), dan Kazakhstan Internasional Halal Expo 2018.

Berkat kerja dan visinya untuk PKBM An-Nur, Yanti mendapatkan berbagai penghargaan, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai Juara III Kategori Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Penghargaan dari Bupati Kabupaten Bandung sebagai Juara I Pengelola PKBM Berprestasi, dan Penghargaan dari Camat Kecamatan Ibun sebagai Penggerak Peningkatan Ekonomi Keluarga Melalui Pemberdayaan Wanita.

Baca Juga: Kenali Panda, yang Menjadi Satwa Diplomatik Cina Kepada Rusia

Terakhir ini, Yanti baru saja dinobatkan sebagai Local Hero kategori Berdikari atas jasanya dalam pengembangan penggerak kemandirian lembaga PKBM An-Nur dan peningkatan ekonomi keluarga melalui Kelompok Wanita Mandiri Ibun. Penghargaan ini ia terima pada 10 Desember silam, saat Pertamina merayakan hari jadinya ke 61.

"PKBM An-Nur adalah satu lembaga, dari awal dan sampai kapan pun tidak akan diformalkan," janji Yanti untuk masa depan lembaganya. Ia bermaksud agar PKBM An-Nur Ibun dapat menjadi wadah bagi siapapun, termasuk lansia, untuk mengisi hidup mereka jadi lebih bermakna

"Biarlah menjadi lembaga milik rakyat. Lembaga yang bisa dipakai untuk umum," pungkasnya.

Penulis: Ellen Saputri Kusuma