Hobi Koleksi Plasma Nuftah, Petani Jawa Barat Ini Buktikan Keberhasilan Budidaya Jagung Warna-warni

By , Selasa, 25 Juni 2019 | 12:11 WIB
Seorang pekerja kebun memerlihatkan hasil panen jagung warna warni yang berhasil dibudidayakan di kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (23/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai R (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Perbandingannya, sebut dia, jika harga jual jagung biasa di tingkat petani sekitar Rp 2.000 per kilogram, maka jagung pelangi bisa mencapai Rp 9.000 per kilogram. 

Baca Juga: Ilmuwan Telah Buktikan, Tanaman Mampu Mendengar Lingkungan Sekitarnya

Jagung warna-warni di kebun Canari Farm Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

“Harganya cukup tinggi, apalagi kalau dijual dalam bentuk bibit atau benih. Harganya Rp 500 per butir,” katanya. 

Namun ia mengakui masih belum banyak yang mengenal jagung pelangi ini bahkan di Kabupaten Cianjur terbilang baru. 

"Mungkin di Cianjur sendiri baru kami yang menanamnya. Tapi kami justru akan mencoba menciptakan pasar sendiri,” katanya. 

Baca Juga: Sadarkah Kita, Tanaman yang Menjadi Rahasia Awet Muda Samurai Jepang Ini Juga Tumbuh Subur di Trawas

Varian jagung warna-warni yang telah dipanen dari kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Tak ada perlakukan khusus dalam pemeliharaannya. Bahkan menanam jagung pelangi ini terbilang lebih mudah dibandingkan jagung biasa karena punya masa tanam yang pendek. 

“Kalau jagung biasa masa panennya sekitar 120 hari atau 3 – 4 bulan. Kalau ini dua bulan sudah bisa panen. Saya sendiri sudah empat kali panen,” kata Luki.

Dari hasil panennya itu, saat ini ia sudah punya stok benih siap jual untuk luasan 10 hektar dengan 12 varian warna yang dihasilkannya itu.

Varian jagung warna-warni yang telah dipanen dari kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

“Tapi dijualnya baru lewat online dan memanfaatkan jejaring. Sudah ada beberapa yang pesan, di sekitaran Jawa Barat. Termasuk pemesan dari Pontianak dan Halmahera. Bahkan dari Jakarta ada yang sudah minta disuplai secara rutin,” ungkapnya. (KONTRIBUTOR CIANJUR, FIRMAN TAUFIQURRAHMAN/Kompas.com)

Varian jagung warna-warni yang telah dipanen dari kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Jagung warna-warni di kebun Canari Farm Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Varian jagung warna-warni yang telah dipanen dari kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Varian jagung warna-warni yang telah dipanen dari kebun Canari Farm, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2019). Varian Jagung yang sedang menjadi tren di Eropa dan Amerika Latin ini memiliki harga yang cukup tinggi, di tingkat petani harganya mencapai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)