Persiapan Naik Haji Saat Musim Panas, Ini Tips Hindari 'Heat Stroke'

By National Geographic Indonesia, Selasa, 2 Juli 2019 | 09:51 WIB
Para jemaah melakukan ibadah haji di Mekah. (Andrew Marcus/Getty Images/iStock)

Nationalgeographic.co.id - Para jemaah haji akan menghadapi tantangan besar saat melakukan ibadah di Mekah. Pasalnya, pelaksaan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Diperkirakan, suhu negara Timur Tengah itu akan mencapai 50 derajat celsius. Cuaca yang berbeda dengan Indonesia ini ditakutkan dapat menjadi masalah bagi para jemaah.

Kementerian Kesehatan memperingatkan adanya bahaya heat stroke atau sengatan panas untuk para jemaah haji yang akan berangkat.

Baca Juga: Menonton TelevisI Lebih Buruk Bagi Kesehatan Dibanding Duduk Seharian di Kantor

Dalam live streaming Instagram, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Eka Jusup Singka memberikan tips untuk menghindari sengatan panas itu. "Memang kalau panas, kita nggak bisa mengubahnya menjadi dingin. Masa matahari didinginin, nggak bisa," ungkap Eka dengan nada bercanda.

Penting untuk hindari sengatan Matahari

Menurut Eka, yang bisa kita lakukan adalah menghindari sengatan panas tersebut. "Pakai payung. Kemudian jangan pergi jalan langsung kena sinar matahari," ujar Eka.

"Semprot mukanya (mendinginkan wajah dengan menyemprot air). Basahi mukanya, bawa air," imbuhnya.

Eka juga membagikan pengalamannya menghindari sengatan panas ketika menunaikan ibadah haji. "Saya kalau berangkat ibadah haji, kalau ketemu masjid, itu handuk saya basahi. Saya taruh di kepala sampai nanti kering," kisahnya.

"Jadi penguapannya sebegitu besar," tegas Eka.

Dia kembali menegaskan bahwa penting untuk selalu membawa payung dan air minum. Menurutnya, sering minum penting untuk memastikan tubuh kita terhidrasi dengan baik di tengah teriknya matahari saat ibadah haji.

Mengenal Heat Stroke

Selain membagikan tips tersebut, Eka juga membahas mengenai heat stroke yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.

"Heat stroke itu karena semua cairan elektrolit, semua habis. Semua mengalami penguapan," kata Eka.

"Darah nggak bergerak... Peredaran darah stop nggak bergerak, otak nggak jalan, supply oksigen nggak ada, akhirnya jatuh. Dan itu sulit ditolong," sambungnya.

Baca Juga: Tak Hanya Sehat, Lima Buah Ini Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan

Untuk menghindari heat stroke ini, Eka menegaskan pentingnya minum. Dia menyebut perlunya banyak minum dan menghindari sengatan panas matahari langsung.

"Untuk orang yang gagal ginjal, karena minumnya harus sedikit sebaiknya kita tunda keberangkatannya," ujar Eka.