Fosil ‘Monster Laut’ Ditemukan, Namanya Diambil dari Tokoh Fiksi

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 4 Juli 2019 | 11:29 WIB
Ilustrasi Sollasina cthulhu. (Elissa Martin/Yale Peabody Museum of Natural History )

Nationalgeographic.co.id – Fosil yang ditemukan di Herefordshire, Inggris, kini sudah memiliki nama. Namanya diambil dari tokoh fiksi mengerikan.

Meskipun lebarnya tidak lebih dari tiga sentimenter, tapi sususan tentakel makhluk tersebut mengingatkan para ilmuwan kepada monster Cthulhu yang diciptakan pengarang Amerika, H.P Lovecraft.

Dalam bukunya, Cthulhu diceritakan sebagai raksasa yang disembah oleh para pengikutnya. Penampilannya digambarkan sebagai gabungan dari gurita, naga, dan manusia.

Sementara itu, fosil yang baru ditemukan tersebut diberi nama Sollasina cthulhu–dianggap sebagai kerabat teripang berbentuk tabung dan bulu babi berduri.

Baca Juga: 200 Juta Tahun Lalu, Buaya Ternyata Merupakan Vegetarian

Para ilmuwan dari Oxford University dan University College London mengatakan bahwa “monster” ini dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi kelompoknya.

“Sollasina berasal dari kelompok ophiocistioid yang sudah punah. Penemuan ini memberikan informasi pertama tentang struktur internal kelompok,” kata Dr Imran Rahman, pemimpin penelitian dari University of Oxford.

Setelah menggerus lapisan batu, para ilmuwan berhasil menciptakan rekonstruksi digital dari tubuh lunak yang terlah teraweetkan selama 430 juta tahun tersebut.

“Kami melakukan sejumlah analisis untuk mengetahui apakah Sollasina memiliki hubungan dengan teripang atau landak laut. Yang mengejutkan kami, ternyata ia adalah teripang purba,” papar D Jeffrey Thompson yang terlibat dalam studi.

“Hasil ini membantu kami memahami perubahan yang terjadi selama evolusi awal kelompok tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga: Mengapa Banyak Patung Kuno yang Kehilangan Hidungnya?

Dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the Royal Society B, para ilmuwan mengatakan bahwa tampaknya keturunan Sollasina masih merangkak di dasar laut hingga hari ini. Dari hasil spesimen diketahui bahwa mereka menggunakan tentakelnya untuk menggerakan tubuhnya dan menangkap makanan.

Berkat pengawetan yang baik pada jaringan lunak Sollasina, para ilmuwan bahkan bisa menangkap elemen dari sistem hidrolik yang digunakan kelompok hewan untuk bermanuver di lingkungan sekitarnya.

Bintang laut modern, teripang, dan bulu babi memiliki sistem kanal yang menghubungkan banyak kaki tabung mereka. Mereka kemudian bergerak dengan mengerutkan otot dan melawan air di sekitar kanal.