Isi Piringku, Panduan Makanan Diet yang Enak dan Murah

By National Geographic Indonesia, Jumat, 16 Agustus 2019 | 13:23 WIB
ilustrasi makanan berkarbohidrat (marilyna)

"Buah dimakan dalam bentuk aslinya, buah potong. Bukan dalam bentuk jus, karena jumlah fitokimia yang ditemukan dalam jus terlalu rendah untuk memiliki efek yang menguntungkan bagi tubuh," ujar dr Tan.

Ilustrasi makanan sehat sesuai Isi Piringku. (Dr Tan Shot Yen)

Selain itu, untuk menu makanan pokok bisa diisi dengan segala jenis beras, ubi segala warna, singkong, kentang, talas, jagung, gembili, jagung, dan lainnya. 

"Bahan-bahan dari menu Isi Piringku lebih murah dan cuma modal dikukus saja. Justru karena makan yang ngaco-ngaco, akhirnya kita terjebak dengan makanan diet dari orang asing, mahal pula," ujar Tan.

Adapun dengan mengikuti proporsi menu makanan Isi Piringku, tidak hanya lebih murah, bisa digunakan buat bekal dan menghindari pengeluaran keuangan lainnya.

Menyiasati menu diet yang mahal

Kemudian, apabila ada seseorang yang menginginkan tetap menjaga berat badan sehat dengan mengurangi bahan yang dianggap mampu menaikkan berat badan, Tan mengatakan bahwa hal tersebut harus dipahami dari segi bahan makanan.

Misalnya, salah seorang ahli gizi menggunakan trik seperti makan sayur yang tidak bersantan dan ayam yang telah dibuang kulitnya di restoran masakan Padang, guna menjaga berat badan yang sehat.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Obat yang Bisa Sembuhkan TBC dalam Waktu 6 Bulan

"Bisa saja, prinsipnya harus paham soal lemak jenuh. Santan bukan tidak boleh dikonsumsi, namun akibat dari santan itu jika dikonsumsi terlalu sering," ujar Tan.

Alternatifnya bisa dengan menjadwal menu makanan yang berbahan santan, seperti boleh dikonsumsi seminggu sekali. Tidak hanya itu, dibutuhkan juga kesadaran masyarakat agar mau masak sendiri dengan menu makanan berdasarkan prinsip Isi Piringku.

Menurut Tan, orang-orang yang lebih teredukasi dan melek literasi akhirnya bisa memahami jurnal kesehatannya sebagai pembelajaran. Bahkan, pembelajaran berkelanjutan sebagai pola asuh diri, di mana pola asuh ini memiliki nilai komitmennya sudah menjadi kebiasaan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Harus Mahal, Ini Tips Makanan Diet Enak dan Murah". Penulis: Retia Kartika Dewi.