CDC mencatat bahwa "tidak ada bukti konklusif" yang menunjukkan bahwa penyakit ini menular. Namun, pada awal tahun, ditemukan fakta bahwa beberapa cairan rokok elektrik terkontaminasi dengan jamur dan bakteri.
Studi lain juga menemukan bahwa uap rokok elektrik mengandung timbal, arsenik, kromium, mangan, nikel, dan logam berat lainnya yang berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan yang parah.
Efek kesehatan dari vape, terutama dalam jangka panjang, saat ini masih kabur. Meski begitu, beberapa penelitian mulai melemparkan keraguan pada rokok elektrik: bahwa itu belum tentu menjadi alternatif yang lebih aman dibanding rokok tembakau.