Nationalgeographic.co.id - Jika hanya menghitung biodiversitas di daratan, Indonesia nomor dua setelah Brazil. Namun, jika disatukan dengan biodiversitas lautan, maka Indonesia menjadi negara nomor satu terkaya di dunia.
Sayangnya, Indonesia juga menjadi negara keenam dengan kepunahan bidoversitas alam terbanyak. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan dan Hayati di LIPI, Prof Dr Enny Sudarmonowati.
Baca Juga: Gambar dari Luar Angkasa Ini Tunjukkan Seberapa Parah Kebakaran Hutan Amazon
Ditemui di Museum Zoologi Bogor, Selasa (27/8/2019); Enny menyampaikan bahwa setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan biodiversitas Indonesia lebih lanjut.
Pertama adalah mengedukasi masyarakat. Hal ini telah menjadi target utama LIPI, khususnya mengenai hewan yang dilindungi dan hampir punah.
"Karena kalau (mengedukasi langsung) ke masyarakat akan lebih cepat terealisasikan, kalau hanya peneliti saja tidak akan selesai," ujar Enny.
Jika masyarakat secara umum telah mengetahui mana hewan yang dilindungi dan hampir punah, maka mereka pun diharapkan dapat terlibat dalam mencegah perburuan liar dan jual beli satwa ilegal. Selain itu, LIPI juga berusaha untuk melakukan perkembangbiakan pada hewan, jika masih memungkinkan untuk dilakukan.
"Jika di alam sudah mulai sedikit, maka kita di laboratorium melakukan penelitian bagaimana caranya agar bisa memperbanyak hewan itu lagi," ujar Enny.
Namun, terkadang para peneliti juga terkendala untuk melakukan pengembangbiakan karena adanya aturan yang melarang satwa dilindungi untuk diteliti atau dikembangbiakan.
Baca Juga: Gagal ‘Meluncur’ ke Alam Liar, Hewan-hewan Ini Tetap Bersama Induknya
Peraturan-peraturan semacam ini, menurut Enny, harus diperbaharui agar sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.
Selain itu, mempercepat pendataan fauna Indonesia juga akan membantu para peneliti dan pemerintah mengetahui kekayaan biodiversitas Indonesia dan status masing-masing spesies agar bisa dicarikan solusinya.
Untuk saat ini, data fauna LIPI masih tergolong sedikit, terutama serangga yang baru tercatat 15 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Negara ke-6 dengan Kepunahan Biodiversitas Tertinggi". Penulis: Ellyvon Pranita.