Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Indonesia, Apa Penyebabnya?

By National Geographic Indonesia, Selasa, 10 September 2019 | 13:49 WIB
Sinar Matahari membawa dampak positif bagi jantung. (evgenyatamanenko/Getty Images/iStockphoto)

Baca Juga: Fukushima Kehabisan Tempat untuk Menyimpan Air yang Terkontaminasi Radioaktif

Untuk paruh kedua tahun 2019 ini, hari tanpa bayangan Matahari di Indonesia akan dimulai pada Sabtu 7 Desember 2019 di kota Sabang, pulau Weh (propinsi Aceh).

Di hari-hari berikutnya Matahari berangsur-angsur kian ke selatan mengikuti gerak semu tahunannya, sehingga hari tanpa bayangan matahari akan terjadi di Kota Medan (dan tempat-tempat yang segaris lintang) pada 14 September 2019. Kemudian, di lintasan garis khatulistiwa (termasuk kota Pontianak, Kota Bonjol di Sumatra Barat, pinggiran Kota Pelalawan di Riau, pinggiran Kota Bontang di Kalimantan Timur dan pinggiran Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah) akan terjadi pada 23 September 2019, bersamaan dengan peristiwa ekuinoks.

Selanjutnya, akan terjadi di kota Palembang (dan tempat-tempat yang segaris lintang) pada 1 Oktober 2019. Berikutnya di Kota Jakarta (dan tempat-tempat yang segaris lintang) pada 9 Oktober 2019, Yogyakarta (dan tempat-tempat yang segaris lintang) pada 13 Oktober 2019, Denpasar pada 16 Oktober 2019 dan terakhir di Baa, Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur) pada 23 Oktober 2019.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Bagaimana Bisa Terjadi?". Penulis: Ellyvon Pranita.