Mengidap Penyakit Misterius, Ratusan Anjing di Norwegia Sekarat

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 16 September 2019 | 14:02 WIB
Ilustrasi anjing. (blanscape/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Kejadian ini bermula di awal bulan. Para dokter hewan di Oslo, Norwegia, mengaku terkejut dengan meningkatnya anjing sakit yang dibawa ke tempat praktik mereka. Hewan peliharaan tersebut diketahui mengidap sejenis penyakit usus yang misterius, dengan gejala muntah-muntah dan diare parah. 

Menurut data dari Norway's Veterinary Institute, peristiwa yang tadinya hanya terjadi di ibu kota, kini mulai menyebar ke wilayah-wilayah lain di negara tersebut. Sudah ada 200 anjing yang mengalami penyakit tersebut. Dan pada Rabu lalu, jumlah kematian anjing meningkat menjadi 31 ekor. 

Penyakit ini tentu saja menimbulkan ketakutan bagi para pemilik anjing. Bahkan, para ahli pun bingung dengan penyakit misterius itu. 

Baca Juga: Bahaya Jangka Pendek dan Panjang dari Kabut Asap di Riau

Jorun Jarp, emergency and safety director dari Vetenary Institute, mengatakan bahwa sangat mengkhatirkan melihat anjing-anjing di Norwegia mati mendadak.

"Ini merupakan situasi khusus. Saya belum pernah melihatnya sebelumnya," ujar Jarp. 

Tidak ada yang tahu apa penyebab kematian anjing-anjing tersebut dan apakah semuanya berkaitan. 

Hasil pemeriksaan post-mortem tidak menemukan apa pun yang menyeramkan. Racun tikus serta bakteri Campylobacter dan Salmonella telah dikesampingkan dari penyebab kematian. 

Untuk mengungkap semua kemungkinan yang ada, Notway's Food Safety Authority juga menyelidiki jamur, virus. bakteri dan parasit lainnya. Meskipun anjing-anjing ini memiliki gejala yang sama, tapi para ahli belum bisa memastikan apakah mereka penyakit yang sama. 

Baca Juga: Sering Sakit? Enam Makanan Ini Bagus untuk Jaga Sistem Kekebalan Tubuh

Ole-Herman Tronerud, juru bicara Food Safety Authority mengungkapkan: "Penyakit ini sangat serius untuk anjing. Namun, kami belum mengetahui apakah ini menular atau hanya serangkaian kasus individual."

Selama kondisinya masih belum jelas, pihak berwenang menyarankan pemilik untuk membatasi kontak dengan anjing yang sakit--sebaiknya menuntun mereka dengan tali. Namun, sejauh ini belum ada tanda penyakit misterius ini dapat menyebar ke manusia.