Nationalgeographic.co.id - Cara manusia membeli dan mengonsumsi makanan serta minuman, memiliki dampak nyata bagi lautan. Data dari Ocean Conservacy menunjukkan bahwa 9 dari 10 jenis sampah terbanyak yang ditemukan di pantai berkaitan dengan makanan dan minuman.
Sepanjang 2018, kelompok pembersih pantai menyatakan bahwa kemasan makanan menjadi sampah kedua yang paling banyak dikumpulkan. Meliputi bungkus makanan serta alat makan dan minum sekali pakai, seperti sedotan, sendok, garpu, pisau, gelas dan piring plastik.
Baca Juga: Bersiaplah, Bumi yang Makin Panas Bikin Tanah Kehilangan Kemampuan untuk Menyerap Air
Sementara itu, untuk posisi pertama, masih ditempati oleh puntung rokok selama bertahun-tahun.
"Puntung rokok menjadi masalah tersendiri dan ia selalu unggul setiap tahunnya," ujar George Leonard, kepala ilmuwan di Ocean Conservacy.
"Dari daftar sepuluh besar sampah yang paling banyak ditemukan di pantai, sebagian besar tidak dapat didaur ulang. Sejauh ini, kita berbicara tentang daur ulang sebagai solusi atas masalah sampah plastik di laut, tapi ternyata itu sangat rumit," paparnya.
Aksi clean up beach 2018 berhasil menarik perhatian lebih dari satu juta orang untuk pertama kalinya. Dari kegiatan tersebut, para relawan berhasil mengumpulkan sekitar 23,3 juta pon sampah di pantai-pantai di 120 negara. Mereka juga membuat katalog; memotret dan membuat daftar sampah yang diciptakan manusia.
Baca Juga: Ingin Rumah Tetap Dingin Tanpa AC? Ini Tips Bangunan Ramah Lingkungan
Secara keseluruhan, mereka menemukan 69 ribu sampah mainan, 16 ribu peralatan rumah tangga, lampu gantung, pohon Natal buatan, hingga mesin kasir.
Leonard mengatakan, Ocean Conservacy sedang melakukan analisis data yang lebih luas serta mencari pola global yang mampu mengurangi jumlah sampah plastik di lautan.