Nationalgeographic.co.id - Setelah krisis Chernobyl 1986–yang disebut-sebut sebagai bencana nuklir terparah di dunia–para pihak berwenang menutup area paling terkontaminasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina tersebut.
Area terlarang, yang kemudian dikenal dengan nama Zona Eksklusi Chernobyl, pun diberlakukan: mencakup wilayah seluas 2.589 kilometer persegi. Siapa pun tidak boleh tinggal di sana dan pengunjung di bawah usia 18 tahun dilarang menginjakkan kaki di zona ekslusi tersebut.
Baca Juga: Telisik Asik Gereja Ayam, Tempat Ibadah yang Kini Jadi Lokasi Wisata Nan Cantik
Selama beberapa dekade, turis-turis yang datang ke sekitar Chernobyl, diizinkan untuk mengamati gedung-gedung sekolah, taman hiburan, dan pabrik nuklir yang terbengkalai. Sementara reaktor 4 yang menjadi lokasi ledakkan, ditutup untuk umum. Hanya para ilmuwan, petugas kebersihan dan jurnalis saja yang diperbolehkan masuk ke sana.
Namun kini, perusahaan tur Chernobyl mengatakan bahwa Ukraina mengizinkan para wisatawan untuk mengunjungi ruang kontrol reaktor–tempat di mana keputusan akhir dibuat sebelum bencana nuklir terdahsyat itu terjadi.
Di ruangan tersebut, wakil kepala insinyur Chernobyl, diduga telah menginstruksikan operator untuk melanjutkan tes keselamatan meskipun terjadi penurunan daya yang signifikan yang membuatnya berbahaya untuk dioperasikan.
Baca Juga: Benteng Abad Pertengahan yang Tersembunyi di Pegunungan Pakistan
Menurut sebuah kantor berita Berlin, radiasi di ruang kendali ini 40 ribu kali lebih tinggi dari biasanya.
Jadi, untuk memastikan keamanan pengunjung, siapa pun yang masuk ke ruangan ini harus menggunakan jas hazmat, helm, masker, dan sepatu bot. Mereka juga hanya diperbolehkan ada di selama lima menit untuk membatasi paparan radiasi.