Peneliti Jelaskan Bagaimana Virus Dapat Menyebar di Kabin Pesawat

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:26 WIB
Ilustrasi kabin pesawat. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Jika Anda sering mengidap flu setelah naik pesawat terbang, maka ini mungkin menjadi penyebabnya: para peneliti telah memetakan bagaimana virus bisa menular melalui kabin. Mereka menemukan fakta bahwa risiko tertular virus bergantung pada bagaimana kita bergerak.

Berdasarkan model influenza, studi menunjukkan bahwa kita memiliki 80% risiko tertular flu dari seseorang jika kita duduk satu baris persis di depan atau belakangnya. Juga dua kursi di sebelahnya.

Jika kursi kita tidak berada di posisi-posisi tersebut, maka infeksi flu bisa turun hingga tiga persen. Namun, ini terjadi jika kita tetap duduk di tempat.

Baca Juga: Sulit Mengingat Suatu Kata Saat Berbicara? Mungkin Anda Mengalami Lethologica

Apabila kita bergerak di sepanjang kabin, kemungkinan melakukan kontak dengan penumpang lain dan kru pesawat yang sedang flu semakin besar. Saran dari peneliti: coba batasi berjalan-jalan di kabin jika ingin tetap sehat selama perjalanan.

“Kami menemukan bahwa penularan penyakit dengan jarak satu meter tidak akan terjadi,” kata Howard Weiss, salah satu peneliti studi ini dan ahli matematika di Georgia Institute of Technology.

Hanya ada sedikit penelitian yang mencoba menjawab pertanyaan ini. Pada studi tersebut, satu tim yang terdiri dari sepuluh orang, terbang dengan sepuluh pesawat lintas benua yang berbeda. Mereka dilengkapi dengan iPad yang akan mengobservasi tentang pergerakan penumpang dan kru pesawat.

Para peneliti lalu mengambil 229 sampel di udara dan saat pesawat mendarat. Mencari jejak 18 virus pernapasan.  

Ada satu batasan penting yang harus kita bicarakan: para peneliti tidak benar-benar melacak penyebaran flu atau virus lainnya. Mereka melacak pergerakan penumpang dan kru pesawat, kemudian menerapkan model yang ada mengenai bagaimana flu menyebar.

“Simulasi ini memberikan bukti kuat bahwa untuk influenza, jika Anda duduk dengan jarak satu meter dari penumpang yang mengidap penyakit itu, dan menerapkan kebersihan, mungkin tidak akan tertular flu selama penerbangan,” kata Weiss.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 40% penumpang tidak bangkit dari kursinya selama penerbangan. Sekitar 40% lainnya bangun sekali saja, dan 20%nya bangkit dari kursi lebih dari dua kali.

Studi ini menyatakan, kita cenderung lebih sering bangun dari kursi apabila duduk di dekat lorong pesawat, dibanding di dekat jendela. Waktu rata-rata penumpang meninggalkan kursinya sekitar lima menit.