Memanaskan Makanan dengan Wadah Plastik di Microwave, Berbahayakah?

By National Geographic Indonesia, Sabtu, 26 Oktober 2019 | 11:44 WIB
Ilustrasi memanaskan makanan di dalam microwave. (Andrey_Popov/Shutterstock)

BPA dan ftalat diyakini sebagai pengganggu endokrin yang bisa mengganggu fungsi normal hormon manusia dan buruk untuk kesehatan.

Ketika makanan dibungkus plastik atau ditempatkan dalam wadah plastik kemudian dipanaskan ke dalam microwave, BPA dan ftalat dapat bocor sehingga masuk ke dalam makanan.

Tingkat kebocoran meningkat lebih besar pada makanan berlemak seperti daging dan keju, dibanding makanan lain.

Selain itu, jika paparan BPA terkena pada ibu hamil maka akan menyebabkan gangguan selama kehamilan. Inilah yang membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang penggunaan BPA pada produk bayi dan ibu hamil.

Sebelum memproduksi wadah penyimpanan makanan yang bisa dipanaskan, FDA mengharuskan produsen wadah plastik untuk mengujinya terlebih dahulu menggunakan tes yang memenuhi standar dan spesifikasi FDA.

Kemudian hasil uji data ditinjau lagi sebelum FDA menyetujui bahwa wadah tersebut aman untuk digunakan dalam microwave.

Beberapa tes ini dilakukan untuk mengukur perpindahan bahan kimia pada beberapa suhu panas, yang mana untuk mengetahui ketahanan wadah plastik tersebut selama digunakan.

Hanya wadah plastik lulus tes tersebut yang dapat dapat menampilkan label "microwave-safe", atau kata-kata yang menyatakan bahwa produk tersebut disetujui untuk digunakan dalam microwave.

Sementara itu, produk yang tidak diberi label microwave-safe, bisa jadi karena produk memang tidak aman untuk memanaskan makanan atau produk belum diuji FDA.

Baca Juga: Studi: Harapan Menjadi Faktor Penting dalam Mengatasi Kecemasan

Langkah aman menggunakan microwave

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik di Microwave, Apakah Berbahaya?". Penulis: Gloria Setyvani Putri.