Electrophorus Voltai, Belut Listrik Dengan Tegangan 860 Volt

By Silvia Triyanti Luis, Senin, 28 Oktober 2019 | 16:30 WIB
Belut listrik (David De Santana)

Nationalgeographic.co.id – Belut listrik dengan kekuatan 860 volt baru saja ditemukan. Penemuan ini telah diterbitkan dalam sebuah artikel pada jurnal Nature Communications .

Pencarian dan penangkapan belut listrik spesimen Poraque ini dilakukan oleh seorang ilmuwan Brasil Carlos David de Santana. Ia harus sangat berhati-hati karena meskipun menggunakan sarung tangan karet untuk menghindari setruman listrik, namun tetap saja ada beberapa setruman yang sulit dihindari.

Penelitian itu sudah dilakukannya selama lima tahun dan membuahkan hasil di luar dugaannya. Santana berhasil menemukan dua spesies belut listrik yang salah satu diantaranya dapat melepaskan tegangan listrik terbesar yang pernah dicatatkan hewan yaitu 860 volt. Poraque hidup di Amerika Selatan dan mampu tumbuh sepanjang 2.5 meter.

Poraque merupakan satu-satunya yang menghasilkan listrik terkuat yang digunakan untuk berburu sebagai alat pertahanan yang dimilikinya. Listrik itu diproduksi oleh tiga organ tubuh yang dimilikinya. Sebelumnya telah ditemukan satu jenis Poraque yaitu Electrophorus electricus pada tahun 1766.

“Fakta bahwa kedua spesies ditemukan 250 tahun setelah kelompok pertama itu, digambarkan sebagai sebuah contoh betapa besarnya keanekaragaman hayati yang ada di Amazon,” ujar Santana.

Menurutnya penelitian terhadap keanekaragaman hayati sangatlah penting. Banyaknya komponen obat komersial yang digunakan sekarang berasal dari tanaman dan binatang yang ditemukan melalui penelitian terhadap spesies-spesies yang ada.  

Baca Juga : Thylacine, Hewan Endemik Tasmania yang Dikabarkan Punah 80 Tahun Lalu

 

Dilansir dari BBC, Santana mengatakan bahwa meskipun satu dari dua spesies yang ditemukan, Electrophorus Voltai mampu mengahasilkan tegangan listrik sebesar 860 volt, hewan ini tidak mematikan bagi manusia karena arus listriknya rendah.

“E. Voltai menghasilkan pelepasan arus secara bergantian. Ketika ia melepaskan pertama kali, sengatannya bertahan selama satu hingga dua detik, dan ia memerlukan waktu untuk mengisi daya listriknya,” papar Santana.

Electrophorus voltaic diberi nama sesuai dengan nama fisikawan Alessandro Volta penemu batrai listrik. Spesies lain yang ditemukan diberi nama Electrophorus varii sebagai tribute kepada ahli hewan Richard P. Vari, peneliti Smithsonian yang meninggal pada tahun 2016 lampau.

Kedua spesies ini ditemukan di Sungai Xingu dan Tapajós, meskipun kedua spesies ini bukan termasuk golongan yang terancam, namun jika melihat kondisi lingkungan Amazon dengan apa yang tengah terjadi saat ini bisa saja kedua spesies ini akan menjadi terancam.