Internet Cepat di Kepulauan Natuna Berhasil Melahirkan Lapangan Kerja Baru

By National Geographic Indonesia, Rabu, 20 November 2019 | 11:15 WIB
Dodi, 27, penjual barang daring mengakses Forum Jual Beli Natuna (FJBN) yang ada di Facebook melalui gawainya di Kota Ranai, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. Forum ini merupakan salah satu saluran jual beli daring yang terbesar di Natuna dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 37.500 orang. ( Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia.)

Syam Gusti Al-Qadri (27) merupakan salah satu orang yang pernah melakuakan pembelian secara daring. Dia berbagi pengalamannya tentang bagaimana membeli barang secara daring, mengingat membeli barang secara daring masih jadi hal dinilai meragukan oleh sebagian orang. “Perasaan ragu saat membeli itu pasti ada.  Membeli secara daring memang berisiko, dan kita harus tahu itu,” kata Syam Gusti. “Kalau barangnya bagus alhamdulillah. Kalau tidak bagus, mau tidak mau tetap kita terima.”

Pertama-tama Syam Gusti menghubungi pihak pembeli. Kalau dinilai meragukan, dia akan mencari penjual lain. Dalam satu bulannya, Syam Gusti bisa melakukan pembelian secara daring sebanyak sepuluh kali. Sebagian atau semua yang sudah dia beli biasanya juga dia jual lagi.

Selain untuk membeli dan berjualan secara daring, Syam Gusti juga menggunakan internet untuk menghubungi keluarganya yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat.

“Saya seorang perantau,” terang Syam Gusti, “Biasanya saya menghubungi orang tua saya dengan melakukan panggilan video untuk mengurangi kerinduan saya dengan keluarga.”

Pekerja memindahkan karung berisi barang kiriman di sebuah kantor cabang jasa ekspedisi di Kota Ranai, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. Kantor cabang ekspedisi tersebut baru dibuka dua bulan sebagai bentuk respon tingginya minat masyarakat untuk melakukan jual beli secara daring. (Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)

Di Natuna, akses internet ternyata juga turut membuka lapangan pekerjaan baru. Selain Dodi, banyak juga yang berjualan secara daring di Natuna. Selain itu, jasa layanan ekspedisi mulai tumbuh. Salah satunya yaitu jasa layanan ekspedisi milik Samsul Huda (27) yang baru buka.

Pertama membuka jasa layanan ekspedisi, Samsul mengerjakan semuanya seorang diri. Jasa layanan ekspedisi milik Samsul baru dapat menerima kiriman barang ke Natuna. Jadi belum bisa mengirimkan barang dengan jasa layanan ekspedisi tersebut. Barang-barang yang dikirimkan ke Natuna kemudian Samsul kirimkan ke alamat tujuannya masing-masing.

“Pengiriman dari Jakarta ke sini setiap hari ada yang tiba,” ujar Samsul. “Paling banyak yaitu pengiriman dari wilayah Ranai.”

Baca Juga: Jaringan Internet bagi Pelajar Tahuna

Jasa layanan ekspedisi milik Samsul mendapat respons positif dari masyarakat. Kini jasa layanan ekspedisi milik Samsul sudah mepekerjakan beberapa karyawan. Internet juga menciptakan lapangan kerja baru di kepulauan Natuna.

"Jasa layanan ekspedisi ini adalah pelerjaan utama saya. Alhamdulillah, dari sini saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga tiap bulan,” ujar Samsul.

“Saya pun ada impian ingin mengembangkan jasa layanan ekspedisi saya dan emperluas jangkauan dengan membuka cabang. Dalam pekerjaan ini, internet sangat membantu kami.”

Manajer sebuah kantor cabang jasa ekspedisi, Samsul Huda, 27, berpose saat difoto di Kota Ranai, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. Kantor cabang ekspedisi tersebut baru dibuka dua bulan sebagai bentuk respon tingginya minat masyarakat untuk melakukan jual beli secara daring. (Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)