Terbukanya Lapangan Kerja Baru Berkat Akses Internet yang Memadai

By National Geographic Indonesia, Kamis, 28 November 2019 | 14:39 WIB
Sanedi, 32 berpose saat di foto di depan kedai ikan miliknya di Jemengan, Bunguran Timur, Pulau Natuna, Selasa, 8 Oktober 2019. Sanedi berjualan ikan menggunakan sistem daring melalui sosial media Facebook sejak 2017. Sanedi merambah penjualan daring karena bisnisnya yang selama ini dikelola dengan (Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Kepulauan Natuna, salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, berbatasan dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Semenjak dibangun dan dioperasikannya Palapa Ring Barat oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo, wilayah kepulauan Natuna tidak kesulitan lagi untuk mendapat akses internet. Kebutuhan akses internet masyarakat setempat pun sudah terpenuhi.

Baca Juga: Kemenkominfo Sediakan Akses Internet Gratis Untuk Menunjang Pendidikan di Natuna

Saya berkeliling di ibukota kepulauan Natuna yaitu kota Ranai. Di sana, saya bertemu dengan seorang pedagang jam tangan di rumahnya. Pedagang jam tangan tersebut berjualan secara daring. Namanya Dodi Kasuma, berusia 28 tahun.

Di rumahnya, di ujung ruang tengah, terlihat kardus-kardus berukuran kecil yang telah disusun bertumpuk. Kardus tersebut berisikan sebuah jam tangan yang rencananya siang ini akan dikirimkan kepada pembeli yang memesan jam tersebut.

Dodi, 27, penjual barang daring mengecek jam tangan jualannya di Kota Ranai, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. Berbagai barang yang didatangkan Dodi dari Batam ditawarkan kepada pelanggan melalui Forum Jual Beli Natuna (FJBN) yang ada di Facebook. Forum ini merupakan salah satu sa (Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)

Semua jam yang Dodi jual, dikirimkan dari Batam oleh kawannya melewati cukai, barulah kemudian barangnya sampai di rumah Dodi. Dari rumahnya, Dodi menyiapkan ulang dan membungkusnya dengan rapih, lalu dia kirimkan kepada pembeli.

Sehari-hari, Dodi melakukan jual beli secara daring khususnya di kabupaten Kepulauan Natuna. Produk yang Dodi jual bermacam-macam. “Saat ini produk utama yang saya jual yaitu jam tangan, dan senter untuk nelayan,” terang Dodi.

Jual beli secara daring yang Dodi lakukan bukanlah melalui aplikasi jual beli seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee. Melainkan lewat grup media sosial Facebook. Nama grup tersebut yakni ‘Forum Jual Beli Terbesar di Natuna’ berisikan 37 ribu masyarakat asli Natuna.

“Biasanya saya berjualan di Facebook,” ujar Dodi. “Mereka menghubungi nomor milik saya yang sudah tercantum di status Facebook saya.”

Kebutuhan akses internet di kepulauan Natuna dirasa sudah cukup terpenuhi. Bahkan kini masyarakat telah memanfaatkan kemudahan akses internet untuk melakukan jual beli secara daring. Dalam satu bulan, Dodi bisa menerima pesanan sampai 100 buah pesanan. Bagi Dodi, proses jual beli yang dia lakukan berasa sangat mudah dengan adanya akses internet yang tidak lelet.

Pekerja berjalan di area Kantor Network Operation Center (NOC) Palapa Ring Barat (PRB) di Pulau Natuna, Kamis, 10 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu daerah yang terhubung oleh Jaringan Koneksi Internet PRB (Palapa Ring Barat) yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo. (Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)

Di Natuna, akses internet ternyata juga turut membuka lapangan pekerjaan baru. Selain Dodi, banyak juga yang berjualan secara daring di Natuna. Selain itu, jasa layanan ekspedisi mulai tumbuh. Salah satunya yaitu jasa layanan ekspedisi milik Samsul Huda (27) yang baru buka di wilayah tersebut.

Pertama membuka jasa layanan ekspedisi, Samsul mengerjakan semuanya seorang diri. Jasa layanan ekspedisi milik Samsul baru dapat menerima kiriman barang ke Natuna. Jadi, jasa layanan ekspedisi milik Samsul belum menyediakan jasa pengiriman barang. Barang-barang yang dikirimkan ke Natuna kemudian Samsul kirimkan ke alamat tujuannya masing-masing. “Pengiriman dari Jakarta ke sini setiap hari ada yang tiba,” ujar Samsul. “Paling banyak yaitu pengiriman dari wilayah Ranai.”

Baca Juga: Ada Palapa Ring, Masyarakat Natuna Tak Perlu Lagi ke Pantai Untuk Dapat Sinyal

Jasa layanan ekspedisi milik Samsul mendapat respons positif dari masyarakat. Kini jasa layanan ekspedisi milik Samsul sudah mepekerjakan beberapa karyawan. Berkat dibangunnya Palapa Ring Barat di kepulauan Natuna oleh Bakti, akses internet yang tersedia turut menciptakan lapangan kerja baru.

“Jasa layanan ekspedisi ini adalah pelerjaan utama saya. Alhamdulillah, dari sini saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga tiap bulan,” ujar Samsul.

“Saya pun ada impian ingin mengembangkan jasa layanan ekspedisi saya dan memperluas jangkauan dengan membuka cabang. Dalam pekerjaan ini, akses internet sangat membantu kami,” pungkasnya.