Semakin Mencair, Gletser Himalaya Berisiko Sebabkan Banjir

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 10 Januari 2020 | 16:39 WIB
Danau glasial di sekitar Everest. (Kunda Dixit/Nepali Times)

Nationalgeographic.co.id – Keindahan Himalaya terancam oleh rapuhnya gletser-gletser yang rentan terhadap perubahan iklim. Tidak hanya membahayakan kestabilan lingkungan, tapi mencairnya gletser di sana membahayakan hidup orang-orang yang tinggal di sekelilingnya—membuat mereka berisiko terkena banjir.

“Mencairnya gletser di Himalaya secara bertahap telah melahirkan lebih dari 5.000 danau yang tidak stabil,” ungkap para peneliti dari University of Postdam.

“Ketika danau tersebut meluap, banjir akan memberikan dampak sosial dan bencana geomorfik yang besar,” imbuh mereka pada penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca Juga: Suhu Ekstrem di Australia, Puluhan Ribu Kelelawar Mati Kepanasan

Danau terbentuk dari gletser yang mencair—mengalir turun dari gunung dan berkumpul pada celah kosong. Ikut terdorong oleh gletser yang mencair, tanah, batu dan es kemudian bersatu dan membentuk “morain” yang berfungsi sebagai penghalang. Namun, jika es-es tersebut juga mencair, morain akan kehilangan kekuatannya dan timbullah banjir.

Untuk membuat proyeksi mengenai mencairnya gletser di Himalaya, tim peneliti melakukan 5,4 miliar simulasi menggunakan data satelit dan topografi.

Hasilnya menunjukkan bahwa morain di sekitar 5.000 danau sudah tidak stabil akibat kenaikan suhu.

Dengan ancaman perubahan iklim yang semakin besar, peneliti mengatakan bahwa bahaya di masa depan perlu diperhitungkan. Apalagi dengan faktor risiko tambahan seperti terutama mengingat peningkatan jumlah populasi, bangunan, dan proyek pembangkit listrik tenaga air di Himalaya.

"Proyeksi regional terkait sungai Indus, Gangga, dan Brahmaputra menyatakan bahwa frekuensi banjir akan meningkat secara nyata pada abad ke-21, menempatkan mata pencaharian 220 juta orang dalam bahaya," catat peneliti.

Baca Juga: Kisah Para Peneliti di Antartika Terapkan Gaya Hidup Nol Emisi

Saat ini, banjir monsun adalah salah satu bahaya alam yang paling merusak di wilayah tersebut dan pegunungan di dekatnya.

Di masa depan, masyarakat yang tinggal di hilir mungkin akan mengalami banjir gletser yang lebih parah, menimbulkan kerugian bagi hidup manusia dan hewan ternak.

Beberapa studi sebelumnya juga menyatakan bahwa 2/3 gletser Himalaya akan semakin mencair satu dekade mendatang. Ini bukan pertanda baik bagi stabilitas danau—terutama yang berada di Himalaya Timur dan memiliki risiko bahaya tiga kali lipat daripada area lain.