Masuk Musim Hujan, Nyamuk Wolbachia Jadi Andalan Tekan Kasus DBD

By Daniel Kurniawan, Rabu, 29 Januari 2020 | 20:00 WIB
ilustrasi nyamuk Aedes aegypti (frank600)

Nationalgeographic.co.id - Tahun 2020 belum genap sebulan, tapi Dinas Kesehatan Lampung Tengah mencatat peristiwa berjangkitnya demam berdarah. Sebanyak 62 orang warga di kabupaten tersebut positif mengidap penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang dikutip dari CNN Indonesia meminta pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyebaran wabah DBD yang telah menewaskan warga di Purwakarta, Jawa Barat, awal tahun ini.

Baca Juga: Mikroplastik Bisa Masuk ke Rantai Makanan Manusia Melalui Nyamuk

Bakteri Wolbachia digunakan untuk menginfeksi nyamuk jantan aedes aegypti. Sehingga ketika pejantan Wolbachia kawin dengan betina, telurnya tidak akan menetas. Jika terjadi perkawinan antara nyamuk jantan dan betina yang keduanya sudah diinfeksi bakteri Wolbachia, maka semua keturunannya akan mengandung bakteri Wolbachia.

Begitu pula sebaliknya, jika nyamuk betina Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak terinfeksi, semua keturunannya akan terinfeksi Wolbachia. Proses ini yang akan mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Baca Juga: TBC Jadi Fokus di Kabupaten Garut, Penyebaran dipicu Oleh Rumah Tak Layak Huni

Dikutip dari siaran pers World Mosquito Program (WMP), pada periode Agustus 2016 hingga Februari 2017, WMP Yogyakarta melakukan peletakan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di tujuh kelurahan di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan. Setelah dua tahun, mekanisme ini terbukti mengurangi 74 persen kasus DBDB di wilayah tersebut ketimbang wilayang pembanding.

Meski Wolbachia telah memberikan solusi, ada baiknya juga apabila cara untuk pencegahan ala pemerintah yaitu dengan 4M plus, yaitu menguras, mengubur, menutup, dan memantau tetap dilakukan.