Natuna, Pulau Kecil yang Menyingkap Potensi Temuan Arkeologi

By Aditya Driantama H, Sabtu, 20 Februari 2021 | 14:00 WIB
Keletakan situs arkeologi (Arkeologi Natuna: Singkapan identitas budaya di gugus kepulauan terdepan Indonesia)

Nationalgeographic.co.id— Pada 2011 hingga 2016, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penelitian di kawasan Kepulauan Natuna. Mari simak penemuan arkeologi apa saja yang berhasil ditemukan.

1. Beliung dan Tembikar

Benda beliung ini banyak ditemukan di Situs Ceruk Batu Sindhu. Kebanyakan beliung tersebut terbuat dari batu lempung yang keras dan halus. Jenis-jenis beliung tersebut sama seperti yang bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara-Timur dan Pasifik.

Lalu untuk tembikar, mereka memiliki corak yang beragam. Ada yang memiliki tatap bercap atau berukit (paddle mark), sebuah corak yang sangat Melayu, yang banyak ditemukan juga di kawasan Asia Tenggara daratan. Ada juga tembikar yang berhias geometris pola tumpal yang diisi dengan garis-garis. Yang merupakan corak yang populer di Sahuyn (Vietnam) dan Kalanay (Philippina). Tempat yang berhadapan dengan Natuna.

2. Keramik Tiongkok

Ini merupakan temuan yang paling dominan yang dijumpai di situs-situs arkeologi Natuna sekaligus kunci dalam menyingkap peran Natuna tempo dulu dalam aktivitas perniagaan maritim dan global.

Analisa peneliti menunjukkan keramik yang beragam asal, mulai dari keramik zaman Lima Dinasti sampai dengan Dinasti Qing dari China, keramik buatan Vietnam dan Thailand antara abad ke-14 sampai 16, ada pula buatan Jepang dan Eropa antara abad ke-19 sampai 20.

Peneliti memprediksi bahwa keramik-keramik ini termasuk jenis barang komoditas dagang yang dibawa dalam kapal-kapal pelayaran jarak jauh

3. Kubur Serta Jasad Ragawi Manusia

Total sebanyak delapan individu yang ditemukan. Satu terletak di Situs Sepempang dan tujuh di Situs Tanjung.

Posisi kuburnya membujur ke arah barat laut - tenggara dengan posisi kepala yang miring menghadap barat daya.