Akibat Virus Corona, Museum-Museum di Tiongkok Hadirkan Pameran Online

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 17 Februari 2020 | 10:32 WIB
Coronavirus membuat takut masyarakat China. Tapi di Taiwan mereka lebih takut infeksi musiman ini. ()

Nationalgeographic.co.id - Coronavirus (2019-nCoV) yang mewabah semenjak akhir 2019, mengakibatkan masyarakat Tiongkok harus berhati-hati menuju kawasan publik. Selain itu, pada sektor pariwisata, museum-museum di Tiongkok juga harus melakukan aktivitas pamerannya secara online.

Hal tersebut senada dengan tanggapan Badan Administrasi Warisan Budaya Nasional Tiongkok (NCHA) agar tetap aktif di sosial media dan mengembangkan layanan digitalnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata untuk Melihat Hewan Langka di Indonesia

Salah satu museum yang menutup pelayanan publik secara langsung adalah Museum Istana Beijing yang berada di komplek Kota Terlarang (Forbidden City). Sebagai gantinya, pameran yang tersedia di dalam museum tersebut bisa dilihat secara virtual melalui situs Badan Administrasi Warisan Budaya Nasional Tiongkok. Sayangnya hanya bisa diakses untuk kawasan dataran Tiongkok saja.

NCHA mengatakan: “Kegiatan ini akan membantu mempromosikan teknologi baru yang dikombinasikan dengan warisan budaya negara kami, dan mengumpulkan sumber daya museum melalui tampilan ‘cloud’.”

Baca Juga: Destinasi Wisata Terfavorit di Indonesia untuk Rayakan Hari Valentine

Di situs NCHA, Anda dapat melihat 100 pameran yang dapat disaksikan di lokasi mana pun, meskipun hanya beberapa saja yang ditampilkan dengan bahasa Inggris.

Beberapa pameran seperti Festival Musim Semi sudah tersedia secara online di situs NCHA dengan bahasa Mandarin. 

Beberapa museum dan kegiatan pameran lainnya akan memberikan tur secara virtual kepada wisatawan. Misalnya, pameran Nanjing Massacre Memorial Hall yang memberikan tur virtual seolah pengunjung sedang berada di lokasi tersebut.