Nationalgeographic.co.id - Sebuah asteroid dengan diameter 10 kilometer menghantam bumi sekitar 66 juta tahun lalu. Ia memusnahkan 75 persen spesies purba pada masa itu, termasuk dinosaurus. Namun, studi terbaru menemukan bahwa kura-kura purba ternyata mampu bertahan dari bencana tersebut.
Fosil yang baru-baru ini ditemukan di sekitar Prancis, sempat membuat para ilmuwan bertanya-tanya bagaimana kura-kura bisa bertahan dari hantaman asteroid. Padahal bencana tersebut mengakibatkan samudera menjadi asam, bahkan mampu menjadi hujan asam yang mengubah habitat kura-kura.
Baca Juga: 1 dari 3 Spesies Hewan dan Tumbuhan Akan Punah Karena Perubahan Iklim
Kura-kura purba berukuran 60 sentimeter yang telah dianalisis oleh Adan Perez Garcia, paleontolog dari Kelompok Evolusi Biologi Universitas Nasional Pendidikan Jarak Jauh, Spanyol (UNED), adalah Laurasichersis relicta.
“Alasan mengapa Laurasicheris tersebut selamat dari bencana besar, sedangkan tak satupun kura-kura primitif Amerika Utara, Eropa, dan Asia lainnya yang berhasil melakukannya masih menjadi hal yang misterius,” kata Perez.
Perez Garcia memperkirakan, kura-kura ini mungkin berasal dari bagian lain bumi. Meskipun fosilnya ditemukan di Perancis, sebenarnya Laurasicheris tersebut memiliki leluhur di benua Asia.
"Kura-kura ini adalah representasi terakhir dari kelompok yang sebelumnya diidentifikasi di Cina dan Mongolia, yang dikenal sejak Jurassic, lebih dari 100 juta tahun sebelum kura-kura Laurasichersis Eropa yang baru ada," tambahnya.
Peneliti juga mengatakan kelompok kura-kura tersebut tiba di Eropa tak lama setelah akhir masa Mesozoikum pada 66 juta tahun lalu.
Baca Juga: Penemuan-penemuan Arkeologis di Natuna yang Perlu Anda Ketahui
Laurasichersis relicta memiliki ciri-ciri unik. Cangkangnya memiliki struktur yang keras pada bagian leher, kaki, dan ekor. Bagian tersebut juga berukuran 60 sentimeter selama masa dewasa, serta tidak bisa menarik lehernya seperti reptil purba pada umumnya.
Perez Garcia menekankan, “Meskipun jumlah lempengnya biasanya sama pada sebagian besar kura-kura, bagian cangkang ventral dari spesies baru diberi jumlah yang lebih besar dari unsur-unsur ini daripada yang dikenal dari kura-kura lainnya”
Kini fosil kura-kura purba tersebut ditempatkan di koleksi paleontologi Muséum National d'Histoire Naturelle, Paris.