Jika ras adalah ciri-ciri seseorang yang mayoritas dilihat dari fisik, lain halnya dengan etnis. Etnis bisa dipilih oleh orang yang bersangkutan.
Baca Juga: Kisah Para Perempuan Indonesia Pengidap HIV/AIDS yang Hidup dengan Stigma
Karena menyangkut banyak hal mulai dari bahasa, asal negara, budaya, dan agama, etnis bisa membuat seseorang memiliki beberapa identitas sekaligus. Ras dan etnis juga sangat berhubungan. Hal ini akan semakin jadi sorotan apabila Anda termasuk ras yang minoritas.
“Hal itulah yang terjadi saat banyak imigran Afrika yang datang ke Amerika Serikat. Di negara asli, mereka dikenal sebagai orang Senegal atau Kenya atau Nigeria. Sementara di AS, mereka hanya dikenal sebagai orang kulit hitam,” tutur Jayne O Ifekwunigwe, antropolog medis dari The Center of Genomics, Race, Identity, Difference (GRID) di Duke University.
Di AS sendiri, Cencus Bureau (Badan Sensus) telah mengenal lima grup rasial berbeda. Bawaan dari kategori ras juga membentuk masyarakat yang membeda-bedakan kenyataan sosio-ekonomi. Misal, tingkat ekonomi yang rendah bagi para ras minoritas. Tak lupa akses pendidikan dan kesehatan yang lebih sulit, serta tingkat kriminalitas yang tinggi. Itulah mengapa rasis (perilaku membeda-bedakan ras) tidak benar secara ilmiah.
Di samping ras, ada pula etnis yang merupakan pilihan masing-masing manusia.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ras Tidak Sama dengan Etnis, Simak Perbedaannya". Penulis: Sri Anindiati Nursastri.