Polisi Mumbai Terapkan Inovasi Kreatif Dalam Mengurangi Polusi Suara

By Aditya Driantama H, Rabu, 12 Februari 2020 | 17:39 WIB
Ilustrasi macet. (Autoevolution)

Nationalgeographic.co.id - Kota Mumbai merupakan kota terpadat di India dan terpadat keempat di dunia menurut PBB pada 2016. Diperkirakan jumlah penduduk mencapai 18,4 juta orang hidup.

Kota ini juga disebut sebagai "kota klakson dunia". Pasalnya, di setiap lampu merah di sana, banyak pengemudi yang tidak sabar dan membunyikan klaksonnya. Tentu ini kita kenal sebagai polusi suara. Melihat fenomena ini, polisi di Mumbai memutuskan untuk mengambil tindakan inovatif.

Tepatnya pada November dan Desember 2019, sebuah lampu merah ‘canggih’ diuji coba. Disebut canggih karena pada beberapa tiang lampu merah di Mumbai dipasang sebuah sistem desibel yang mampu menampilkan tingkat intensitas suara.

Baca Juga: Bagaimana Perbandingan Corona dengan Virus Lainnya? Ini Kata WHO

Jika tingkat suara melampaui 85dB, durasi yang menghitung detik dari merah ke hijau akan diatur ulang. Terdapat sebuah tanda di atas lampu yang menampilkan pesan "Honk More Wait More". Dengan kata lain, semakin kita sering membunyikan klakson maka semakin lama juga tanda lampu merah berubah jadi hijau.

Ini dijelaskan melalui video berdurasi dua menit yang dibagikan oleh Polisi Mumbai via Twitter pada 31 Januari lalu. 

Baca Juga: Tidak Sama, Ini Perbedaan Ras dan Etnis yang Perlu Anda Ketahui

Polusi suara tak hanya menciptakan kebisingan lalu lintas saja, tentu juga akan berefek pada kesehatan pendengaran kita. Batas 85dB yang dipilih tersebut akan mengakibatkan gangguan permanen jika kita terus mendengarkannya dalam waktu lama--seperti melukai gendang telinga, meningkatkan detak jantung, dan juga menyebabkan stres.

Dilansir dari IFLScience, Madhukar Pandey, Komisaris Polisi Lalu Lintas Kepolisian Mumbai, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan latihan berkelanjutan yang akan dilakukan secara acak selama beberapa bulan ke depan sampai warga setempat sadar akan hal itu. Tentunya untuk menghindari kekacauan.