Penemuan-penemuan Arkeologis di Natuna yang Perlu Anda Ketahui

By Aditya Driantama H, Rabu, 12 Februari 2020 | 17:33 WIB
Keletakan situs arkeologi (Arkeologi Natuna: Singkapan identitas budaya di gugus kepulauan terdepan Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Konflik antara Indonesia dengan Tiongkok soal Natuna masih menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan. Namun, tahukah Anda bahwa banyak penemuan arkeologi di Natuna yang sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari.

Mari simak penemuan arkeologi apa saja yang berhasil ditemukan di Natuna berdasarkan studi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dari 2011 hingga 2016:

Beliung dan tembikar

Beliung banyak ditemukan di Situs Ceruk Batu Sindhu. Kebanyakan beliung tersebut terbuat dari batu lempung yang keras dan halus. Jenis-jenis beliung tersebut sama seperti yang bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara-Timur dan Pasifik.

Lalu untuk tembikar, mereka memiliki corak yang beragam. Ada yang memiliki tatap bercap atau berukit (paddle mark)--sebuah corak Melayu yang juga banyak ditemukan di daratan Asia Tenggara. Ada juga tembikar berhias geometris pola tumpal yang diisi dengan garis-garis, yang merupakan corak yang populer di Sahuyn (Vietnam) dan Kalanay (Filipina). 

Baca Juga: Mengakhiri Polemik Misteri Kematian Charles Darwin

Keramik impor

Ini merupakan temuan paling dominan yang dijumpai di situs-situs arkeologi Natuna sekaligus kunci dalam menyingkap peran Natuna tempo dulu dalam aktivitas perniagaan maritim dan global.

Analisa peneliti menunjukkan keramik yang beragam asal, mulai dari keramik zaman Lima Dinasti (abad ke-9) sampai dengan Dinasti Qing (abad ke-20) dari China, keramik buatan Vietnam dan Thailand antara abad ke-14 sampai 16, ada pula buatan Jepang dan Eropa antara abad ke-19 sampai 20.

Peneliti memprediksi bahwa keramik-keramik ini termasuk jenis barang komoditas dagang yang dibawa dalam kapal-kapal pelayaran jarak jauh. 

Kuburan dan jasad manusia

Total ada delapan individu yang ditemukan. Satu terletak di Situs Sepempang dan tujuh di Situs Tanjung.