Nationalgeographic.co.id - Antartika baru saja mengalami hari terpanasnya sepanjang yang pernah tercatat dalam sejarah pada 9 Februari lalu. Menurut sekelompok peneliti dari Argentina, suhu di wilayah tersebut menyentuh angka 20,75 derajat celsius.
“Kami tidak pernah melihat Antartika dengan suhu setinggi ini,” kata Carlos Schaefer, ilmuwan dari Brazil yang ikut serta dalam penelitian ini.
Sebelumnya, diketahui bahwa rekor suhu di Antartika mencapai 18,3 derajat celcius pada 6 Februari lalu. Dan sebelumnya lagi, 17,5 derajat celcius pada Maret 2015.
Baca Juga: Habitat Terumbu Karang Akan Punah Pada 2100 Akibat Perubahan Iklim
Laporan mengenai suhu Antartika yang mencapai 20 derajat celsius tersebut didapat dari pusat penelitian Marambio dari para ilmuwan Argentina, yang terletak di Pulau Seymour, bagian dari rantai pulau di Semenanjung Antartika.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO)--salah satu badan PBB--semenanjung Antartika merupakan wilayah dengan pemanasan tercepat di Bumi. Suhunya, rata-rata naik 3 derajat celsius selama 50 tahun terakhir.
PBB sendiri mengatakan, dalam beberapa dekade terakhir, 2020 menjadi tahun terpanas. Diikuti oleh 2016 yang menempati posisi tahun terpanas kedua.
Baca Juga: Habitat Terumbu Karang Akan Punah Pada 2100 Akibat Perubahan Iklim
Di saat yang bersamaan, akibat meningkatnya suhu, Antartika kehilangan gletser enam kali lipat lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, garis pantai benua tersebut berkurang.
Menurut NASA, dua gletser Antartika yang mengalami penyusutan tercepat--yakni gletser Pine Island dan Thwaiter--memiliki es yang cukup rentan dan bisa mengakibatkan kenaikan permukaan laut hingga 1,2 meter.