Astronom: Satu Tahun di Eksoplanet ini Sama Dengan 18 Jam di Bumi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 26 Februari 2020 | 17:38 WIB
Eksoplanet NGTS-10b. (NASA)

Nationalgeographic.co.id - Eksoplanet adalah penyebutan untuk beberapa gugus planet yang berada di luar tata surya kita. Baru-baru ini, sekelompok astronom menemukan sebuah eksoplanet berukuran besar yang bermuatan gas seperti Jupiter.

Para astronom dari Warwick University, Inggris, telah mengamati planet yang diberi nama NGTS-10b tersebut. Meskipun berada di luar tata surya, lingkar orbit planet ini sangatlah pendek. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa satu tahun di planet tersebut sama dengan 18 jam bumi.

Planet NGTS-10b ini ditemukan sebagai bagian dari Survei Transit Generasi Berikutnya (NGTS), sebuah survei mengenai eksoplanet di Cile. 

Laporan yang dipublikasikan pada laman Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menyatakanplanet yang berukuran 20 persen lebih besar dari Jupiter ini berada pada sistem bintang yang berjarak seribu tahun cahaya dari Bumi. Radius suhu yang dimiliki NGTS-10b memiliki selisih seribu derajat celcius lebih dingin dari Matahari.

Baca Juga: Ilmuwan Luncurkan Proyek Terbaru untuk Mencari Alien di Luar Angkasa

James McCormac, pemimpin penelitian dari Departement of Physic Warwick University mengatakan: "Kami senang mengumumkan penemuan NGTS-10b, planet berukuran Jupiter yang sangat pendek yang mengorbit bintang yang tidak jauh berbeda (ukurannya) dengan Matahari." 

Berdasarkan pengamatan McCormac dan timnya, jarak yang dimiliki NGTS-10b dengan bintangnya terlalu dekat. Dibanding jarak Merkurius dengan Matahari, planet 'Jupiter panas' ini 27 kali lebih dekat dengan bintangnya.

McCormac dan tim memperkirakan bahwa jarak yang terlalu dekat tersebut dikarenakan planet 'Jupiter raksasa' ini sedang mendakati masa kematiannya.

Baca Juga: Apa Jadinya Rupa Bumi Jika Seluruh Air di Planet Ini Mengering?

Kedepannya, para astronom berencana untuk mendapatkan ukuran lebih detail mengenai NGTS-10b. Beberapa dekade mendatang, para astronom juga akan melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui orbit NGTS-10b yang diduga menjadi jalan kematiannya dengan menabrak bintang.

"Diperkirakan bahwa planet yang pendek sekali (orbitnya) ini bermigrasi dari luar jangkauan tata surya mereka, hingga akhirnya dikonsumsi atau terganggu oleh bintang tersebut,” kata David Brown, rekan penulis makalah penelitian ini.

Para astronom juga berpendapat bahwa bintang yang dikitari ‘Jupiter panas’ ini berusia sekitar 10 miliar tahun. Pendapat tersebut mendorong para astronom untuk mempelajari orbit planet tersebut di masa depan.