Hitchhike, Teknik Alternatif untuk Menghemat Biaya Pelesiran

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 22 April 2021 | 17:05 WIB
Mencari tumpangan selama berplesiran. (pixabay)

Lokasi meminta tumpangan juga tidak bisa di sembarang tempat. Ini disebabkan ada beberapa peraturan di beberapa kota, terutama di Indonesia yang memberikan larangan pengendara untuk mengangkut penumpang sembarangan seperti di tol. Atau beberapa daerah yang membuat regulasi bahwa kendaraan angkutan barang, seperti truk dan mobil bak terbuka tidak boleh mengangkut orang, jika Anda hendak menumpang.

Pinggir jalan mungkin tempat yang umum untuk meminta tumpangan, tapi agar bisa menjalin komunikasi dengan pengendara, sebaiknya Anda mencoba untuk meminta tumpangan pada rest area, pom bensin, dan minimarket. Dengan berkomunikasi pada pengendara pada tempat mereka sedang berhenti, Anda bisa bertukar bantuan dengan pengendara seperti meminta tolong Anda untuk mengemudi kendaraannya.

Sebelum meminta tumpangan, pastikan pakaian yang Anda kenakan jangan terlalu mencolok. Kenakanlah pakaian yang bisa diterima baik dengan mata orang.

 Baca Juga: Catatan-catatan Awal Para Pejalan Perempuan Indonesia. Siapa Mereka?

Saat Anda diberikan tumpangan, perhatikan keamanan diri untuk menghindari kemungkinan terburuk karena terlelap. Aktivitas lainnya yang perlu Anda lakukan juga bisa dengan membuka obrolan agar Anda atau pengendara tidak mengantuk. Cobalah cari pembahasan-pembahasan yang mungkin menarik bagi si pengendara agar komunikasi bisa dua arah.

Memberikan pengendara yang memberikan Anda tumpangan juga bisa menguji rasa kepercayaannya pada Anda.

Bila menumpang pada kendaraan pribadi, jagalah kebersihannya. Jangan mengotori kendaraannya dengan menyisakan sampah, atau jejak sepatu yang membuat si pemilik harus bersusah payah membersihkannya.

Melakukan hitchhike saat berpelesiran hanyalah pilihan yang menawarkan keuntungan tambahan seperti relasi, keterampilan komunikasi, dan pelajaran lainnya yang bisa dipetik saat membuka obrolan dengan pengendara.