Akibat Gletser yang Mencair, Pulau Baru Ditemukan di Antartika

By Aditya Driantama H, Rabu, 4 Maret 2020 | 12:51 WIB
Mencairnya es di gletser Thwaites bertanggung jawab atas kenaikan permukaan laut dunia. (NASA)

Nationalgeographic.co.id - Para peneliti menemukan sebuah pulau yang belum pernah dilihat sebelumnya saat berlayar di sekitar pantai barat Antartika. Ini karena gletser yang berada di sekitarnya mencair.

Saat berlayar dengan kapal pemecah es RV Nathaniel B Palmer di sekitar teluk Pine Island pada awal Februari lalu, para ilmuwan dari Thwaites Glacier Offshore Research (THOR) melihat daratan berbatu di sana. Dalam beberapa hari dan setelah melakukan pengamatan jarak jauh, mereka akhirnya menginjakkan kaki di pulau itu. Bahkan bertemu dengan beberapa penduduk mamalia di sana.

Pulau itu dijuluki dengan nama "Sif" sebagai penghormatan kepada dewi Bumi dan istri dari dewa Thor dalam mitologi Nordik (Norse).

Baca Juga: Gletser Pine Island di Antartika Runtuh, Populasi Penguin Terancam

Informasi ini pertama kali disampaikan oleh Julia Smith Wellner, peneliti geosains dari THOR melaui tweet-nya pada 11 Februari. Ia mengatakan bahwa pulau tersebut tidak ada dalam peta yang selama ini dikenal.

Dan setelah melakukan penelitian lanjutan, pada 24 Februari, Julia mengonfirmasi bahwa pulau Sif terbuat dari granit yang tertutup lapisan es. Ia juga memaparkan bahwa terdapat banyak anjing laut di pulau tersebut. 

Dari kajian awal, diduga es di pulau Sif dulunya merupakan bagian dari lapisan gletser Pine Island. Lewat data satelit, tim percaya pulau itu mulai terungkap di beberapa bagian sejak 10 tahun terakhir karena pencairan lapisan es yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Namun, ia tetap ‘tersembunyi’ selama bertahun-tahun karena sangat sedikit kapal yang melakukan perjalanan sejauh itu ke selatan. Selain itu, permukaannya terlapisi oleh es yang menjadikan pulau Sif sulit untuk dilihat dari jauh.

Baca Juga: Beruang Kutub Diketahui Gemar Menyimpan Hasil Buruannya di Dalam Salju

Proyek THOR merupakan usaha gabungan antara Amerika Serikat dengan Inggris untuk mempelajari salah satu gletser paling tidak stabil di Antartika yaitu gletser Thwaites, serta perairan di sekitarnya di teluk Pine Island. 

Gletser Thwaites dan gletser Pine Island adalah beberapa gletser yang paling cepat mencair di Antartika belakangan ini. Air laut yang semakin hangat bersirkulasi di bawah es dan akhirnya menyebabkan es mencair. Es gletser yang mencair kemudian menjadi longgar dari batuan di bawahnya, menyebabkannya es mengalir lebih cepat dan lebih dalam di bawah lapisan es.

Dengan mempelajari geologi pulau Sif, para peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana perubahan iklim dan mencairnya gletser yang mempengaruhi benua es nan misterius tersebut.