Nationalgeographic.co.id - Terdapat 90.333 kasus (COVID-19) corona di dunia hingga berita ini diturunkan. Grafik worldometers mencatat, jumlahnya meningkat sejak 22 Januari 2020, yang tadinya 580 kasus menjadi lebih dari 90 ribu kasus hari ini.
Jumlah kondisi kritis mencapai 7.098 (18%), kondisi ringan 32.501 (82%), korban meninggal dunia 3.119 (6%), sedangkan jumlah pasien sembuh sebesar 48.215 (94%). Melalui angka statistik tersebut kita bisa melihat bahwa sebetulnya ada harapan bagi pasien.
Baca Juga: Cegah Corona dengan Jaga Kekebalan Tubuh, Konsumsi 6 Makanan Sehat Ini
Sejak 2 Februari 2020 hingga saat ini, perbandingan antara korban meninggal dunia dengan yang sembuh berjarak cukup jauh. Pasien sembuh jauh lebih dominan dibandung kasus meninggal dunia.
Contohnya seperti pada tanggal 11 Februari, jumlah korban meninggal dunia mencapai 18.84% sedangkan yang sembuh 81.16%. Kemudian, pada 1 Maret 2020, perbandinganya ialah korban meninggal dunia 6.33%, sementara yang sembuh mencapai 93.67%.
Jika dijabarkan, maka berikut daftar pasien sembuh hingga hari ini:
China: 47.305
Korea Selatan: 34
Italia: 149
Iran: 291
Diamond Princess: 100
Jepang: 43
Perancis: 12
Jerman: 16
Spanyol: 2
Singapur: 78
Amerika Serikat: 9
Hong Kong: 36
Thailand: 30
Taiwan: 12
Britania Raya: 8
Australia: 15
Swiss: 1
Malaysia: 22
Canada: 7
U.A.E: 5
Vietnam: 16
Israel: 1
Macao: 6
Belgia: 1
Finlandia: 1
India: 3
Meksiko: 1
Oman: 2
Filipina: 2
Romania: 1
Rusia: 2
Mesir: 1
Kamboja: 1
Nepal: 1
Sri Lanka: 1
Sebuah studi yang dipublikasikan pada JAMA Network 27 Februari 2020, mengungkap sebuah tes pada empat orang profesional medis berusia 30 hingga 36 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, antara 1 Januari sampai 15 Februari.
Hasilnya menunjukkan, mereka semua sembuh dari virus corona--bahkan hanya satu yang rawat inap di rumah sakit. Para pasien diberikan ovat antivirus oseltamivir atau yang lebih dikenal dengan nama merek Tamiflu.
Para pasien dianggap pulih setelah gejala mereka sembuh dan mendapatkan hasil negatif dari tes COVID-19 selama dua kali (dua hari berturut-turut). Setelah pulih, pasien diminta untuk mengarantina diri sendiri di rumah selama lima hari. Kemudian mereka menjalani perawatan tenggorok hingga 13 hari pemulihan.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Saat Virus Corona Menyerang Organ Tubuh
Namun, yang menjadi catatatan dalam studi, menurut para peneliti adalah: sebagian dari pasien yang pulih masih menjadi pembawa virus.
Di Jepang, berdasarkan berita dari Reuters, terdapat laporan orang yang terjangkit virus corona dan sudah sembuh kemudian sakit lagi untuk kedua kalinya. Kemungkinannya, sang pasien menangkap virus baru dari orang lain atau sistem tubuhnya tidak melawan virus sepenuhnya.