Hujan Asteroid Musnahkan Peradaban Manusia Kuno 12.800 Tahun Yang Lalu

By Aditya Driantama H, Jumat, 13 Maret 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi tumbukan asteroid yang disaksikan manusia purba 12.800 ()

Nationalgeographic.co.id - Sekitar 12.800 tahun lalu, ditemukan bukit di sebuah kawasan yang sekarang dikenal sebagai negara Suriah. Bukit tersebut merupakan salah satu permukiman awal manusia, tempat di mana orang-orang nomaden pertama kali mulai menetap dan mulai bercocok tanam.

Setelah dilakukan penelitian mendalam, diketahui bahwa permukiman tersebut ternyata juga menjadi bukti momen besar lain dalam sejarah Bumi, yakni peristiwa kosmik. 

Para arkeolog dari University of California menemukan bukti peristiwa kosmik pada benda-benda yang ditemukan di situs purbakala Abu Hureyra kuno di Suriah utara. Situs ini sekarang berada di bawah danau Asaad setelah ditelan banjir pada 1974. 

Barang bukti tersebut berupa gumpalan kaca yang aneh, bahan bangunan dan tulang binatang. Untuk dapat menghasilkan gumpalan kaca seperti itu di Bumi, diperlukan suhu di atas 2.200° C. Dengan kata lain, permukiman tersebut kemungkinan dilanda asteroid yang sangat panas dan berenergi tinggi sebelumnya. 

Baca Juga: Para Peneliti Temukan Planet-Planet Kerdil di Luar Orbit Neptunus

Dilansir dari IFL Science, James Kennett, profesor geologi emeritus di University of California, sekaligus peneliti studi ini, mengatakan bahwa dengan suhu tersebut, kita bisa mencairkan sebuah mobil dalam waktu satu menit. 

Dalam studi yang dipublikasikan pada Nature Scientific Reports, hasil analisis dari gelas lebur tersebut diketahui merupakan mineral yang kaya akan kromium, besi, nikel, sulfida, titanium, bahkan besi leleh platinum dan iridium. 

Jika dilihat pada waktunya, kemungkinan itu berasal dari 12.800 tahun lalu. Ini sesuai dengan hipotesis Younger Dryas--teori kontroversial yang menyatakan bahwa Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia Barat diserang oleh serpihan asteroid yang hancur sekitar 12.800 tahun yang lalu.

Baca Juga: Jelajahi Mars, NASA Siapkan Wahana Eksplorasi Luar Angkasa Terbaru

Beberapa ilmuwan menduga peristiwa ini mungkin terjadi dalam beberapa bentuk karena adanya benda-benda dengan suhu tinggi yang aneh, seperti kaca leleh dan nanodiamond. Waktunya juga sama dengan peristiwa kepunahan hewan massal dan penurunan suhu yang singkat yang pernah terjadi di Bumi. 

Dilihat dari sifatnya yang tidak biasa, para peneliti percaya kaca lebur yang ditemukan di Abu Hureyra merupakan salah satu dampak asteroid yang terfragmentasi.