AS Lakukan Uji Coba Vaksin Corona Pada Manusia Untuk Pertama Kalinya

By Fikri Muhammad, Selasa, 17 Maret 2020 | 14:37 WIB
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio untuk anak di Kawo Kano, Nigeria. pada Minggu, 13 (Ilham Bagus Prastiko)

Nationalgeographic.co.id - Uji coba pertama vaksin corona mRNA-1273 pada manusia telah dimulai di Amerika Serikat.

Dilansir dari BBC.com empat pasien menerima suntikan vaksin di Kaiser Permanente Seattle, Washington.

Vaksin itu tidak dibuat dari virus COVID-19, tapi mengandung kode genetika yang tidak berbahaya dan disalin dari virus penyebab penyakit. 

Para ahli masih mengatakan bahwa perlu waktu berbulan-bulan untuk mengetahui apakah vaksin tersebut akan bekerja atau tidak.

Sementara itu, orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin ialah seorang ibu dua anak berusia 43 tahun dari Seattle bernama Jennifer Haller.

"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu," ucap Jennifer.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir di London Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona

Para sukarelawan diberi dosis yang berbeda dari vaksin eksperimental. Mereka masing-masing akan diberikan dua suntikan dalam 28 hari yang terpisah pada bagian otot lengan atas.

Uji coba pertama vaksin pada manusia yang didanai oleh National Institutes of Health ini pun sebetulnya menghindari pemeriksaan vaksin yang normal dilakukan. Yakni memastikan bahwa vaksin bisa memicu repons kekebalan pada hewan. 

Meski begitu, perusahaan bioteknologi bernama Moderna Therapeutics mengatakan, vaksin tersebut telah melewati proses uji kelayakan. 

Dr John Tregoning, ahli penyakit menular di Imperial College London, meyakinkan bahwa vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya dan aman digunakan pada manusia. 

"Ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu dan aman untuk digunakan pada manusia. Mereka yang melakukan uji coba virus ini akan dipantau dengan sungguh-sungguh," katanya.

"Ya, ini sangat cepat, tetapi ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan ilmuwan antara satu dengan yang lainya, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," imbuh Tregoning dilansir dari BBC.com (17/03/2020).

Baca Juga: Anggota Tim Peneliti di Arktika Positif Virus Corona, Studi Ditunda

Vaksin khas untuk virus memang dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh. Sepert halnya vaksin campak.

Namun, vaksin corona bernama mRNA-1273 ini tidak dibuat dari virus yang menyebabkan Covid-19. Ia merupakan segmen pendek dari kode genetika yang disalin dari virus yang telah dibuat oleh para ilmuwan di laboratorium. 

Jika uji coba ini berjalan dengan baik, maka akan ada vaksin potensial yang dapat tersedia untuk umum dalam kurun waktu 18 bulan.