'Wonderchicken', Fosil Burung Modern Paling Awal yang Pernah Ditemukan

By Aditya Driantama H, Kamis, 19 Maret 2020 | 16:56 WIB
Ilustrasi Asteriornis maastrichtensis ()

Nationalgeographic.co.id - Fosil burung modern yang paling awal telah ditemukan di Eropa,di dekat perbatasan antara Belanda dan Belgia. Tengkorak yang hampir lengkap ini diketahui berasal dari 66,7 juta tahun lalu. Artinya, burung tersebut hidup bersama dinosaurus sebelum kepunahan cretaceous-paleogene yang memusnahkan 75 persen dari semua spesies di Bumi pada waktu itu.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature, spesies ini bernama Asteriornis maastrichtensis. Ia memiliki karakteristik yang mirip dengan unggas darat dan unggas air era modern, khususnya bebek dan ayam. Spesies ini pun dijuluki "Wonderchicken" dengan berat sekitar 400 gram. 

Baca Juga: Takut dengan Virus Corona, Pria Ini Kembalikan Peninggalan Romawi yang Dicurinya

Fosil tersebut awalnya hanya tampak seperti beberapa fragmen tulang kaki yang menembus batu dan berukuran lebih kecil dari kepalan tangan. Namun, dengan pemindaian sinar X beresolusi tinggi, para peneliti mampu melihat apa yang ada di dalam batu tersebut: yakni tengkorak burung yang hampir lengkap. 

Daniel Field, pemimpin penelitian dari Departemen Ilmu Bumi Universitas Cambridge mengatakan bahwa tengkorak burung ini menjadi fosil yang paling terpelihara dari segala usia. 

Meski tengkorak ini berasal dari era geologi yang sangat berbeda, tapi ia memiliki karakteristik yang dapat dikenali dengan sempurna pada burung modern. 

Baca Juga: Setelah 30 Tahun Penemuan, Akhirnya Dinosaurus ini Ditetapkan Sebagai Spesies Baru

Albert Chen, salah satu penelit, yang juga terlibat dalam studi tersebut menjelaskan bahwa asal usul keanekaragaman burung masih menjadi misteri. Meski begitu, penemuan fosil ini  memberikan pandangan sekilas seperti apa burung modern selama tahap awal sejarah evolusi mereka.

Penemuannya di tambang di perbatasan Belgia-Belanda juga dikatakan tidak biasa. Menjadi bukti pertama bahwa Eropa merupakan wilayah kunci dalam sejarah evolusi awal burung modern.

Nama Asteriornis maastrichtensis sendiri berasal dari kota Maastricht, yang terletak di dekat tambang tempat fosil itu ditemukan. Dan Asteria, merupakan dewi bintang jatuh dari mitologi Yunani, yang dikisahkan bahwa dia mengubah dirinya menjadi burung puyuh untuk melarikan diri dari Zeus.