LIPI: Cegah Penyebaran Virus Corona Tidak Perlu Membunuh Kelelawar

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 19 Maret 2020 | 16:13 WIB
Ilustrasi kawanan kelelawar. (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id - Beberapa pemerintah daerah memunaskan ratusan ekor kelelawar sebagai cara untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, menurut para peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), langkah ini kurang tepat. 

Sigit Wiantoro, peneliti biosistematika vertebrata di Pusat Penelitian Biologi LIPI mengatakan, perdagangan satwa liar di Wuhan, Tiongkok, yang tidak diregulasi dengan baik lah yang menyebabkan kemunculan wabah COVID-19. Karena diambil oleh manusia dari alam liar, hewan-hewan tersebut mengalami stres tinggi sehingga fisiologinya melemah. 

Baca Juga: Musim Dingin Lebih Hangat, Beruang Mengalami Hibernasi Singkat

Sebaliknya, menurut Sigit, solusi tepat untuk mencegah terjadinya wabah virus adalah dengan tidak mengganggu satwa liar dan tidak merusak habitat alaminya. 

“Membasmi kelelawar justru dapat memberikan efek yang berlawanan terhadap penyebaran penyakit,” kata Sigit dalam siaran pers LIPI yang diterima National Geographic Indonesia pada Kamis (19/3). 

Ia menambahkan, upaya pembasmian kelelawar di Amerika Selatan untuk mengontrol rabies justru tidak berhasil. “Justru perubahan ekosistem yang disebabkan oleh manusialah yang menjadi penyebab utama kemunculan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan dari satwa liar ke manusia,” paparnya.

Peran kelelawar dalam ekosistem

Kelelawar sendiri sangat penting bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Kelelawar pemakan buah memiliki peran penting sebagai penyerbuk bunga.

“Kelelawar pemakan serangga berperan dalam pengendalian hama di lahan pertanian dan perkebunan, selain itu juga berfungsi sebagai pengendali populasi serangga yang berpotensi sebagai vektor penyakit, misalnya nyamuk,” jelas Sigit. 

Baca Juga: Peneliti LIPI Temukan 10 Jenis Burung Baru di Sulawesi dan Maluku

Selain itu, kelelawar juga merupakan bagian penting dari hutan sebagai penyebar biji yang kemudian tumbuh menjadi pohon-pohon baru yang merupakan penyedia oksigen bagi manusia.

“Menjaga populasi kelelawar yang sehat dengan tidak mengganggu dan tidak membasminya, merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit serta menjaga keseimbangan ekosistem,” pungkasnya.