Melindungi Gorila dari COVID-19, Taman Nasional di Afrika Ditutup

By Aditya Driantama H, Kamis, 26 Maret 2020 | 09:03 WIB
Gorila gunung (Zika Zakiya)

Nationalgeographic.co.id - Beberapa taman nasional di Afrika ditutup sementara sebagai langkah pencegahan untuk melindungi para gorila dan primata lainnya dari wabah COVID-19.

Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo, rumah bagi beberapa gorila gunung terakhir di dunia, mengumumkan penutupan setelah wabah virus COVID-19 semakin menyebar.

Dengan mengikuti saran dari para ilmuwan, mereka mengatakan bahwa primata--termasuk gorila gunung--kemungkinan rentan terhadap komplikasi yang timbul dari virus COVID-19.

 Baca Juga: #DiRumahAja Saat Wabah COVID-19, Polusi Udara Jakarta Berkurang

Taman Nasional di Gabon, yang menjadi rumah bagi ribuan gorila dataran rendah bagian barat, juga mengambil tindakan serupa awal bulan ini. Mereka mengatakan bahwa virus yang memengaruhi manusia ini juga mudah ditularkan ke kera besar.

Dilansir dari Associated Press, Rwanda pun menutup pariwisata dan mengakhiri kegiatan penelitian di tiga taman nasional yang merupakan rumah bagi gorila dan simpanse.

Meski belum ada kasus di mana hewan tersebut terinfeksi COVID-19, tapi diketahui bahwa gorila dan anggota lain dari keluarga kera besar dapat terkena demam dan penyakit pernapasan lainnya yang ditularkan dari manusia.

Sebuah studi tahun 2008 menemukan bukti langsung penularan virus dari manusia ke kera liar. Mereka menyimpulkan bahwa penularan penyakit ini bisa memicu penurunan populasi. Pada studi tersebut, infeksi bukan disebabkan oleh COVID-19, tetapi keluarga virus Paramyxoviridae.

Saat ini, para ilmuwan telah menginfeksi monyet dengan virus corona baru (SARS-CoV-2) untuk mendapatkan pemahaman lebih tentang virus tersebut. Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences Wuhan Institute of Virology menginfeksi monyet rhesus dengan SAR-CoV-2 dan menemukan bahwa mereka mengembangkan penyakit pernapasan yang ringan.

Meskipun tidak mengalami demam atau gejala serius, tapi paru-paru kera menunjukkan tanda-tanda pneumonia, sebanding dengan beberapa infeksi COVID-19 pada manusia.

Baca Juga: Masker Bedah Langka, Ganti dengan Masker Kain yang Juga Efektif Tangkal Virus

Menutup taman nasional yang menjadi rumah bagi kera besar dianggap sebagai langkah pencegahan yang baik. Apalagi mereka merupakan spesies langka dan terancam punah. 

Gorila gunung, salah satu dari dua subspesies gorila timur dinilai sangat rentan. Diperkirakan hanya ada sekitar seribu individu yang tersisa di alam liar. Mereka juga hanya dapat ditemukan di dua populasi yang terisolasi: yakni di Taman Nasional Bwindi di Uganda dan Pegunungan Virunga.