Meteorit Untuk Pertama Kalinya Ditemukan Dapat Menghantarkan Listrik

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 13 Februari 2021 | 08:00 WIB
potongan dari meteor Mundrabilla ()

Nationalgeographic.co.id—Konduktif atau konduksi merupakan seperangkat sifat fisika yang bisa menghantarkan listrik melalui suatu material, seperti tembaga dan air. Tapi bagaimana jika di luar angkasa sana, ternyata terdapat materi yang memiliki kemampuan superkonduksi? 

Para ilmuwan telah menemukan bahan superkonduktor dari luar angkasa untuk pertama kalinya dari butiran di dalam 2 meteorit berbeda yang jatuh di bumi. Dari penemuan menunjukkan, bahwa meteorit  bukan hanya sekedar dari sampah antariksa yang terjatuh dari langit.

Penyelidikan baru-baru ini menemukan bahwa kedua meteorit tersebut mengandung protein ekstraterestrial, mineral yang belum pernah diketahui, dan bahan material yang lebih tua dari tata surya.

“Bahan superkonduktor yang terbentuk secara alami ini tidak biasa, tapi mereka sangat signifikan karena bahan ini dapat menjadi superkonduktor di lingkungan luar angkasa,” kata James Wampler, fisikawan dan nanosains dari University of California San Diego yang menjadi penulis utama penemuan ini.

Baca Juga: Fakta yang Perlu Anda Tahu Seputar Jatuhnya Meteorit di Lampung Tengah

Para ilmuwan meneliti dari 15 meteorit yang berbeda menggunakan teknik spektroskopi gelombang mikro untuk mendeteksi jejak superkonduktivitas pada sampel. Hasilnya sifat konduksi super tersebut ada pada dua meteorit, yakni meteorit besi Mundrabilla yang ditemukan di Australia tahun 1911, dan meteorit ureilite langka GRA 95205 di Antartika yang ditemukan 25 tahun yang lalu.

"Pengukuran dan analisis ini mengidentifikasi kemungkinan berbentuk  campuran timbal, indium, dan timah." terang Wampler.

Dalam laporan yang dipublikasikan di PNAS, para ilmuwan mengklaim bahwa penemuan ini adalah pertama kalinya terdapat sampel superkonduktor di meteorit.

“Secara khusus, partikel superkonduktor dapat mempertahankan ikatan listrik arus mikroskopis yang dihasilkan oleh medan transien dan berkontribusi pada medan magnet terdekat," tulis para tim peneliti.

Dalam pernyataan mereka, penemuan materi superkonduktor dalam dua meteorit terpisah mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan besar superkonduktor ada di lingkup astronomi yang berada di luar angkasa.