Penyebar Kebencian di Internet Cenderung Memiliki Sifat Psikopat

By Aditya Driantama H, Rabu, 1 April 2020 | 09:55 WIB
Ilustrasi komentar kebencian. ()

Nationalgeographic.co.id - Menurut studi terbaru dalam jurnal Frontiers in Psychology, pengguna internet yang menulis komentar kebencian cenderung memiliki sifat psikopat. Meski begitu, para peneliti tidak menemukan korelasi antara kritik kejam online dengan narsisme atau Machiavellianisme.

Haters online adalah jenis yang berbeda dari internet trolls atau orang yang suka menebar aura negatif di internet, meskipun keduanya adalah perisak di dunia maya. Peneliti menggambarkan haters sebagai orang yang mengunggah komentar yang mengungkapkan “hal negatif dan menghina” tentang ketidakmampuan yang dirasakan orang lain, tanpa kritik yang membangun.

Sementara itu, internet trolls telah diidentifikasi dalam penelitian sebelumnya sebagai orang-orang yang kerap "menipu, merusak, atau mengganggu lingkungan sosial di Internet tanpa tujuan yang jelas." Beberapa penelitian telah menemukan korelasi kuat antara trolling, kritik kejam, dengan narsisme atau machiavellianisme, serta sadisme.

Baca Juga: Lukisan Van Gogh Dicuri Saat Museum Belanda Tutup Karena COVID-19

Dalam studi terbaru ini, para peneliti melihat komentar Facebook terkait dengan buruknya kinerja atlet Polandia di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.

Pemilik akun yang telah memposting pendapat tentang subjek ini diundang untuk melengkapi serangkaian kuesioner yang dirancang untuk mengungkapkan ciri-ciri kepribadian seperti psikopati, narsisme, machiavellianisme, iri hati, frustasi, dan kepuasan hidup.

Sebanyak 94 pengguna Internet ikut mengisi kuesioner ini, 46 diantaranya telah memposting komentar yang dianggap penuh kebencian.

Baca Juga: Lukisan Van Gogh Dicuri Saat Museum Belanda Tutup Karena COVID-19

Setelah menganalisa tanggapan peserta terhadap kuesioner, peneliti menjelaskan bahwa “skor tinggi dalam subskala Psikopati adalah prediktor yang signifikan untuk mengunggah komentar kebencian secara online,” meskipun tidak ada ciri lain yang dapat digunakan untuk memprediksi posting online yang penuh kebencian dengan tepat.

Sementara itu, peserta yang tidak menunjukkan kecenderungan psikopat, cenderung lebih filosofis dan terukur dalam komentar mereka, dan cenderung memberi semangat.