Gaylord Nelson, Peristiwa Tumpahan Minyak, dan Sejarah Hari Bumi

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 23 April 2018 | 10:28 WIB
Dengan menjaga Bumi, kita turut serta mewariskan kehidupan dan lingkungan yang baik bagi generasi penerus. ()

Singkatnya, Hari Bumi 1970 ini memunculkan semacam kesadaran. Dan Hari Bumi pun menjadi penyaluran energi dari gerakan antiperang dengan menempatkan kekhawatiran mengenai lingkungan di garis depan.

Kegiatan perdana Hari Bumi pun diikuti oleh 20 juta warga Amerika Serikat, dan angka tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Aku ada untuk lingkungan, namun aku tidak akan pernah membatasi populasi manusia

Dua dekade kemudian, pada tahun 1990, peserta Hari Bumi mencapai 200 juta orang yang berasal dari 141 negara. Kini, miliaran orang dari 190 negara turut serta dalam berbagai aksi Hari Bumi. Lebih dari 5.000 organisasi lingkungan seluruh dunia turut mendukung gerakan ini.

Amy Cassara dari World Resources Institute Washington —yang mencoba menganalisis tren global mengenai lingkungan— telah mencatat bahwa sejak Hari Bumi pertama, gerakan lingkungan telah berevolusi. Awalnya sebuah pokok bahasan sampingan; menjadi sebuah aliran arus utama yang kuat, yang dianggap penting oleh sebagian besar orang

Baca juga: Peneliti Prediksi 7 Benua Akan Menyatu Kembali dalam 250 Juta Tahun

Walau gerakan ini semakin besar dan "terlihat", tapi sebagian besar umat manusia masih saja tetap memilih untuk menutup mata dan tetap melakukan banyak hal yang turut merusak lingkungan. Semoga dengan usaha dan kegigihan para pejuang lingkungan, semua umat manusia dapat luluh dan menjadi peduli terhadap planet yang semakin menua ini.

Selamat Hari Bumi, Sahabat! Mari kita tularkan semangat menjaga Bumi kita.

(Sumber: National Geographic Indonesia, Nelsonearthday.net)